السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

STAIN Kepri Dukung Ajakan MABIMS: Satukan Spirit Keberagaman dan Kepedulian Ekologis

  • 17 Oktober 2025
  • Oleh: Humas STAIN Kepri
  • 25
Berita Utama

Bintan, Kampus Bersendikan Wahyu, Berteraskan Ilmu – Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau, Dr. H. Muhammad Faisal, M.Ag., menyampaikan dukungan dan apresiasi atas ajakan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Kamaruddin Amin, kepada negara-negara anggota MABIMS (Malaysia, Brunei Darussalam, Indonesia, dan Singapura) untuk memperkuat kerja sama dalam membangun praktik keberagamaan yang inklusif, moderat, dan peduli lingkungan.

Ajakan tersebut disampaikan dalam forum Senior Officials Meeting ke-49 dan Meeting of the Ministers of Religious Affairs (MABIMS) ke-21 yang berlangsung di Malaka, Malaysia pada 15 Oktober 2025 dengan tema: "Memperkuat Ummah Madani Serantau Menuju al-Falah". Forum ini menjadi momentum penting bagi kolaborasi lintas negara dalam memperkuat peran agama di tengah isu-isu global kontemporer.

Dalam pernyataannya, Dr. Faisal menilai ajakan tersebut sebagai momentum emas bagi lembaga pendidikan Islam, khususnya STAIN Kepri, untuk memperluas kontribusi tidak hanya dalam mendorong moderasi beragama, tetapi juga dalam merespons isu lingkungan yang kian mendesak.

"STAIN Kepri melihat ajakan Sekjen Kemenag sebagai panggilan moral dan spiritual. Moderasi tidak hanya berlaku dalam urusan antarumat, tetapi juga dalam relasi manusia dengan alam. Menjaga bumi adalah bagian dari ibadah dan perwujudan tanggung jawab kita sebagai khalifah di muka bumi," ujar Dr. Faisal.

Ia menambahkan, semangat kolaborasi MABIMS sangat sejalan dengan arah pengembangan akademik STAIN Kepri yang kini tengah fokus pada penguatan riset berbasis ekoteologi, serta moderasi beragama yang kontekstual sesuai dengan kebutuhan lokal dan regional.

Langkah Nyata STAIN Kepri: Kolaborasi dan Inovasi Hijau:

Sebagai bagian dari dukungan konkret terhadap arah kebijakan Kementerian Agama dan semangat MABIMS, Dr. Faisal menyebutkan sejumlah program yang telah dan akan dijalankan STAIN Kepri:

Integrasi Kurikulum Ekologis: Menyisipkan pendidikan lingkungan dalam mata kuliah keagamaan, menghubungkan ajaran spiritual dengan tanggung jawab ekologis.

Kemitraan Akademik Regional: Membangun kerja sama riset dan pertukaran akademik dengan lembaga-lembaga pendidikan Islam di kawasan MABIMS.

Kampus Hijau dan Gerakan Ekologis Mahasiswa: Mendorong aksi nyata seperti penanaman pohon, konservasi air, dan edukasi ekologi berbasis komunitas kampus.

Penguatan Moderasi dan Inklusivitas Sosial: Menciptakan ruang dialog yang terbuka, toleran, dan inklusif di lingkungan kampus maupun masyarakat sekitar.

Lebih lanjut, Dr. Faisal menekankan bahwa agama tanpa kepedulian terhadap alam dan sesama bisa kehilangan substansi spiritualnya. Oleh karena itu, ia menyambut baik arah baru MABIMS yang tidak hanya fokus pada harmoni sosial, tetapi juga harmoni ekologis.

"Kita perlu membangun kesadaran bahwa spiritualitas sejati adalah yang menyelamatkan bumi, bukan hanya sekadar menjalankan ritual. STAIN Kepri berkomitmen menjadi bagian dari gerakan ini, bersama Kementerian Agama dan MABIMS," tegasnya.

Sebagai penutup, Ketua STAIN Kepri menyatakan kesiapan institusinya untuk menjadi mitra aktif dalam membangun umat madani serantau yang inklusif, adil, dan berkelanjutan.

"Kami siap melangkah bersama, membumikan Islam yang ramah pada manusia dan bersahabat dengan alam," pungkas Dr. Faisal. (Gby/LF)