السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ketua STAIN SAR Kepri Hadiri Pembukaan Musabaqah Qiraatil Kutub Internasional I di Pondok Pesantren As’adiyah Wajo, Sulsel

  • 02 Oktober 2025
  • Oleh: Humas STAIN Kepri
  • 18
Berita Utama

Wajo, Kampus Bersendikan Wahyu Berteraskan Ilmu – Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau, Dr. H. Muhammad Faisal, M.Ag., menghadiri pembukaan Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Internasional pertama yang dipusatkan di Pondok Pesantren As’adiyah, Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Kamis (2/10/2025).

Kegiatan berskala internasional ini dibuka secara resmi oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. KH. Nasaruddin Umar, dengan dihadiri jajaran pimpinan Kementerian Agama, tokoh nasional, serta kafilah dari berbagai negara Asia Tenggara dan Timur Tengah. Hadir pula Sekjen Kemenag Prof. Kamaruddin Amin, Dirjen Pendis Prof. Suyitno, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Dr. Basnang Said, serta Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang.

Acara pembukaan berlangsung khidmat dengan diawali menyanyikan lagu Indonesia Raya yang diiringi Orchestra Santri Pesantren Al-Ikhlas Ujung Bone. Suasana semakin semarak dengan kehadiran ratusan kafilah nasional dan internasional, termasuk peserta dari Amerika, Afganistan, Yaman, Pakistan, Aljazair, hingga Arab Saudi.

Dalam sambutannya, Dirjen Pendis Prof. Suyitno menegaskan bahwa MQK Internasional merupakan agenda besar yang telah lama dirancang, dan pemilihan Pondok Pesantren As’adiyah sebagai tuan rumah mencerminkan peran penting pesantren ini sebagai model pendidikan Islam di kawasan timur Indonesia.

“Tidak mudah menyiapkan agenda internasional, apalagi di luar Pulau Jawa. Namun, alhamdulillah berkat kerja sama kita semua, acara ini dapat terlaksana dengan baik,” ungkapnya.


Ketua STAIN SAR Kepri, Dr. Muhammad Faisal, M.Ag., menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya MQK Internasional pertama yang sekaligus menjadi forum strategis dalam memperkuat tradisi literasi kitab kuning sebagai warisan keilmuan Islam.

“MQK Internasional bukan hanya arena kompetisi, tetapi juga ruang kolaborasi ilmiah lintas negara untuk meneguhkan Islam sebagai agama ilmu, peradaban, dan kemanusiaan. Kehadiran kami dari STAIN SAR Kepri adalah bentuk dukungan sekaligus komitmen untuk terus mendorong mahasiswa dan dosen agar mencintai serta mendalami khazanah literatur klasik Islam,” tegasnya.

Partisipasi STAIN SAR Kepri dalam agenda strategis ini juga mencerminkan orientasi kampus dalam memperluas jejaring akademik di tingkat nasional maupun internasional. Melalui keikutsertaan pimpinan dalam forum MQK Internasional, STAIN SAR Kepri berkomitmen membawa semangat pembaruan, memperkuat tradisi pesantren, sekaligus membuka jalan bagi kolaborasi akademik yang lebih luas.

Kegiatan MQK Internasional di Pondok Pesantren As’adiyah ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi ulama, akademisi, dan santri dari berbagai negara, tetapi juga momentum penting untuk meneguhkan peran Indonesia, khususnya pesantren, dalam mengawal peradaban Islam di kancah internasional.