السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Wajo, Kampus Bersendikan Wahyu Berteraskan Ilmu – Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau, Dr. H. Muhammad Faisal, M.Ag., menghadiri pembukaan Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Internasional pertama yang dipusatkan di Pondok Pesantren As’adiyah, Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Kamis (2/10/2025).
Kegiatan
berskala internasional ini dibuka secara resmi oleh Menteri Agama Republik
Indonesia, Prof. KH. Nasaruddin Umar, dengan dihadiri jajaran pimpinan
Kementerian Agama, tokoh nasional, serta kafilah dari berbagai negara Asia
Tenggara dan Timur Tengah. Hadir pula Sekjen Kemenag Prof. Kamaruddin Amin,
Dirjen Pendis Prof. Suyitno, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren
Dr. Basnang Said, serta Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang.
Acara
pembukaan berlangsung khidmat dengan diawali menyanyikan lagu Indonesia Raya
yang diiringi Orchestra Santri Pesantren Al-Ikhlas Ujung Bone. Suasana semakin
semarak dengan kehadiran ratusan kafilah nasional dan internasional, termasuk
peserta dari Amerika, Afganistan, Yaman, Pakistan, Aljazair, hingga Arab Saudi.
Dalam
sambutannya, Dirjen Pendis Prof. Suyitno menegaskan bahwa MQK Internasional
merupakan agenda besar yang telah lama dirancang, dan pemilihan Pondok
Pesantren As’adiyah sebagai tuan rumah mencerminkan peran penting pesantren ini
sebagai model pendidikan Islam di kawasan timur Indonesia.
“Tidak mudah menyiapkan agenda internasional, apalagi di luar Pulau Jawa. Namun, alhamdulillah berkat kerja sama kita semua, acara ini dapat terlaksana dengan baik,” ungkapnya.
Ketua
STAIN SAR Kepri, Dr. Muhammad Faisal, M.Ag., menyampaikan apresiasi atas
terselenggaranya MQK Internasional pertama yang sekaligus menjadi forum
strategis dalam memperkuat tradisi literasi kitab kuning sebagai warisan
keilmuan Islam.
“MQK
Internasional bukan hanya arena kompetisi, tetapi juga ruang kolaborasi ilmiah
lintas negara untuk meneguhkan Islam sebagai agama ilmu, peradaban, dan
kemanusiaan. Kehadiran kami dari STAIN SAR Kepri adalah bentuk dukungan
sekaligus komitmen untuk terus mendorong mahasiswa dan dosen agar mencintai
serta mendalami khazanah literatur klasik Islam,” tegasnya.
Partisipasi
STAIN SAR Kepri dalam agenda strategis ini juga mencerminkan orientasi kampus
dalam memperluas jejaring akademik di tingkat nasional maupun internasional.
Melalui keikutsertaan pimpinan dalam forum MQK Internasional, STAIN SAR Kepri
berkomitmen membawa semangat pembaruan, memperkuat tradisi pesantren, sekaligus
membuka jalan bagi kolaborasi akademik yang lebih luas.
Kegiatan
MQK Internasional di Pondok Pesantren As’adiyah ini tidak hanya menjadi ajang
silaturahmi ulama, akademisi, dan santri dari berbagai negara, tetapi juga
momentum penting untuk meneguhkan peran Indonesia, khususnya pesantren, dalam
mengawal peradaban Islam di kancah internasional.
Ketua STAIN SAR Kepri Apresiasi Konsistensi Kinerja Menteri Agama RI