السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Bintan, Kampus Bersendikan Wahyu Berteraskan Ilmu – Dosen dan mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau berhasil memperoleh sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) atas inovasi Alat Permainan Edukatif (APE) “Board Game IS-ME”. Permainan ini dikembangkan oleh Lina Eka Retnaningsih, M.Pd. (Dosen Program Studi PIAUD), Mahfuzah Saniah, M.Hum. (Dosen Program Studi PAI), serta Hany Faizah (Mahasiswa Prodi PIAUD) sebagai upaya mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dan kemelayuan dalam bentuk permainan edukatif bagi anak usia dini.
Board Game IS-ME dirancang untuk anak usia 5-6 tahun, dengan tujuan memperkenalkan identitas diri sebagai seorang Muslim sekaligus menanamkan kecintaan terhadap budaya Melayu secara interaktif. Mengadaptasi konsep ular tangga yang telah dimodifikasi, permainan ini menggunakan desain visual yang dibuat melalui Photoshop, terdiri dari 32 kotak angka, 1 kotak start, dan 1 kotak finish, serta berbagai kotak khusus seperti Zona Tantangan, perintah maju/mundur, dan aktivitas islami, seperti mengucapkan salam untuk melangkah maju.
Selain itu, permainan ini juga dilengkapi dengan dadu dan kartu tantangan yang berisi pertanyaan terkait ajaran Islam dan budaya Melayu, sehingga memberikan pengalaman bermain yang edukatif dan menyenangkan.
Menurut Lina Eka Retnaningsih, M.Pd., permainan ini tidak hanya dirancang untuk menghibur, tetapi juga untuk mengembangkan berbagai kompetensi anak, termasuk pengenalan identitas Muslim dan budaya Melayu, kemampuan sosial-emosional, serta stimulasi motorik.
“Anak-anak akan belajar mengenali aspek keislaman dan budaya Melayu melalui pertanyaan-pertanyaan dalam kartu tantangan, sekaligus melatih kesabaran, kepatuhan terhadap aturan, serta interaksi sosial yang positif saat bermain,” ujar Lina.
“Selain
itu, keterampilan motorik juga turut dikembangkan melalui aktivitas menggenggam
dan melempar dadu, serta menggerakkan bidak permainan,” tambahnya.
Dengan diperolehnya sertifikat HAKI ini, Board Game IS-ME diharapkan dapat menjadi inovasi dalam dunia pendidikan anak usia dini, khususnya dalam penguatan karakter islami dan pelestarian budaya Melayu. Tim pengembang juga berharap agar permainan ini dapat dikembangkan lebih luas serta diimplementasikan dalam berbagai lembaga pendidikan sebagai media pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan. (LF/Gby)
Dosen dan Mahasiswa STAIN Kepri Peroleh Sertifikat HAKI atas Inovasi “Board Game Edukatif IS-ME”
Rapat Kerja STAIN Kepri 2025: Strategi dan Tantangan dalam Mewujudkan Pendidikan Berkualitas
Ketua STAIN Kepri Dorong Efisiensi Anggaran Demi Keberlanjutan Akademik dalam Apel Senin Pagi