السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

STAIN Kepri Gelar FGD Penyusunan Biografi Sultan Abdurrahman Muazzam Syah: Meneguhkan Identitas Sejarah Melayu

  • 04 Desember 2024
  • Oleh: Humas STAIN Kepri
  • 46
Berita Utama

Bintan, Kampus Bersendikan Wahyu Berteraskan IlmuSekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau melalui Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) STAIN Kepri mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk "Penulisan dan Penyusunan Biografi Sultan Abdurrahman Muazzam Syah" pada Rabu, 4 November 2024, di Ruang Rapat Dosen Gedung Kuliah Terpadu STAIN Kepri. Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua STAIN Kepri, Dr. Muhammad Faisal, M.Ag., Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M), Abdul Rahman, M.Sos., para peserta serta sejumlah narasumber terkemuka dari berbagai bidang.

Para narasumber yang hadir di antaranya; Aswandi Syahri, S.S. (sejarawan), Rida K. Liamsi (budayawan), Dr. Endri Sanopaka, S.Sos., MPM (STISIPOL Tanjungpinang), Dr. Anastasia Wiwik Swastiwi (Universitas Maritim Raja Ali Haji/UMRAH), Dedi Arman, S.S. (Badan Riset dan Inovasi Nasional/BRIN), dan Rendra Setyadiharja, S.Sos., M.IP. (STISIPOL Tanjungpinang). Hadir pula Dedi Arsa, S.S., M.Hum., dan Syahrul Rahmat, M.Hum. (UIN Bukittinggi), serta tokoh masyarakat seperti Raja Malik Bin Raja Hamzah dan Tengku Fuad. Selain itu, Robby Patria, M.Pd. (UMRAH), dan Jauhar Mubarok, S.Sos. (BPK Wilayah IV Kepri) turut memberikan kontribusi dalam diskusi ini.


Peserta FGD terdiri atas berbagai unit dan pusat di STAIN Kepri, termasuk Pusat Penjaminan Mutu (P2M), Satuan Pengawas Internal (SPI), Unit Moderasi Beragama, Unit Studi Halal, Unit Studi Gender, Anak dan Keluarga, Unit Studi Kemelayuan, serta Unit Perpustakaan.

Dalam sambutannya, Ketua STAIN Kepri, Dr. Muhammad Faisal, M.Ag., menyampaikan pentingnya penggalian sejarah Sultan Abdurrahman Muazzam Syah sebagai upaya untuk meneguhkan identitas budaya Melayu dan menanamkan nilai sejarah pada generasi muda. “Setiap masa memiliki tokohnya, dan Sultan Abdurrahman Muazzam Syah adalah salah satu figur penting yang perlu dikenang. Kepemimpinannya memberikan dampak besar pada masyarakat, terutama di masa transisi awal abad ke-20,” ujarnya.

Kepala P3M STAIN Kepri, Abdul Rahman, M.Sos., menjelaskan bahwa penyusunan biografi ini melibatkan berbagai ahli untuk memberikan perspektif yang komprehensif. "Kami sengaja mengundang para sejarawan, budayawan, dan akademisi untuk menggali lebih dalam aspek kepemimpinan, politik, budaya, dan kontribusi Sultan Abdurrahman Muazzam Syah terhadap Kepri. Hasil diskusi ini akan dirangkum menjadi biografi yang bermanfaat bagi generasi mendatang," jelasnya.


FGD ini tidak hanya membahas fakta sejarah tetapi juga mengangkat diskusi mengenai relevansi kepemimpinan Sultan Abdurrahman Muazzam Syah dalam konteks modern. Para narasumber menggarisbawahi peran Sultan dalam mempertahankan identitas Melayu di tengah tantangan kolonialisme dan globalisasi pada masanya.

Sebagai langkah awal, diskusi ini akan dilanjutkan dengan penelitian lebih mendalam untuk menyempurnakan biografi. “Kami berharap hasil dari kegiatan ini tidak hanya menjadi dokumentasi sejarah tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk mengenali dan menghargai warisan budaya Melayu,” tutup Dr. Muhammad Faisal.

Melalui sinergi antara sejarawan, budayawan, akademisi, dan tokoh masyarakat, kegiatan ini diharapkan mampu menghadirkan perspektif yang kaya dan mendalam mengenai peran kepemimpinan Sultan Abdurrahman Muazzam Syah. Selain menjadi dokumentasi sejarah, hasil dari diskusi ini diharapkan dapat menginspirasi generasi muda untuk terus menjaga dan menghargai warisan budaya Melayu dalam menghadapi tantangan modernitas.

STAIN Kepri, melalui komitmen akademiknya, menunjukkan peran penting dalam pelestarian sejarah lokal sebagai bagian dari pembangunan peradaban yang berakar pada nilai-nilai luhur budaya dan agama. (luluk)