السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Bintan, Kampus Bersendikan Wahyu Berteraskan Ilmu –– Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau dengan sukses menutup rangkaian kegiatan The 1st Islamic and Malay Studies International Conference (IMSIC) yang diselenggarakan selama dua hari Selasa-Rabu, 19-20 November 2024 di Auditorium Razali Jaya. Penutupan ini dihadiri oleh Ketua STAIN Sultan Abdurrahman, Dr. Muhammad Faisal, M.Ag., Ketua Panitia IMSIC 2024, Dr. Fadhila Yonata, M.Pd., para dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa Pascasarjana Prodi Manajemen Pendidikan Islam (MPI), serta peserta konferensi dari berbagai universitas nasional dan internasional.
Dalam sambutannya, Ketua Panitia IMSIC 2024, Dr. Fadhila Yonata, M.Pd., menyampaikan laporan kegiatan yang mencakup 26 makalah yang dipresentasikan oleh akademisi dari 10 perguruan tinggi, termasuk dari Malaysia dan Indonesia. "Kegiatan ini menjadi langkah awal yang baik untuk membangun kerja sama akademik dan meningkatkan kualitas publikasi ilmiah, termasuk di jurnal STAIN Sultan Abdurrahman," ungkapnya. Ia juga mengapresiasi seluruh pihak yang telah berperan aktif dalam menyukseskan konferensi ini.
Ketua
STAIN Sultan Abdurrahman, Dr. Muhammad Faisal, M.Ag., menyatakan optimisme
terhadap keberlanjutan kegiatan ini. “IMSIC 2024 adalah momen strategis untuk
memperkuat kolaborasi akademik, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Kami berharap seminar ini menjadi agenda tahunan yang dapat meningkatkan
kualitas riset dan publikasi, mendukung kenaikan jabatan akademik dosen, serta
memperluas wawasan mahasiswa,” ujarnya.
Dr.
Faisal juga menegaskan komitmen STAIN Kepri untuk terus memfasilitasi kegiatan
akademik berskala internasional, termasuk dalam mengembangkan jurnal yang
terindeks global. Penutupan acara ditandai dengan ucapan rasa syukur bersama
dan harapan agar IMSIC dapat berkembang lebih besar di masa depan.
“Semoga tahun depan lebih banyak paper yang dipresentasikan, lebih banyak kerja sama dengan jurnal bereputasi, dan semakin besar dampaknya terhadap pengembangan pendidikan Islam dan kajian Melayu,” tutup Dr. Faisal.
Sebanyak 26 makalah ilmiah dipresentasikan dalam The 1st Islamic and Malay Studies International Conference (IMSIC) 2024 yang diselenggarakan oleh STAIN Kepri. Konferensi ini melibatkan partisipasi dari berbagai perguruan tinggi, baik dalam maupun luar negeri. Beberapa institusi yang berkontribusi meliputi, Universitas Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM), Universitas Negeri Semarang (UNNES), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Raden Intan Lampung, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (Pascasarjana), UIN Walisongo Semarang, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, dan UIN Imam Bonjol Padang. Selain itu, turut berpartisipasi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus, STAI Al Ikhlas Sumatera Barat, PTIQ Jakarta, STIKES Tanjungpinang, serta STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau sebagai tuan rumah acara.
Konferensi
ini mencerminkan komitmen STAIN Kepri untuk menjadi pusat akademik yang unggul,
sebagaimana ditegaskan oleh Ketua STAIN Kepri, Dr. Muhammad Faisal, M.Ag., dan
Ketua Panitia, Dr. Fadhila Yonata, M.Pd., bahwa IMSIC bukan hanya agenda
akademik, tetapi juga sarana mempererat kolaborasi lintas negara, meningkatkan
kualitas penelitian, dan memperluas kontribusi akademisi terhadap masyarakat
global.
Melalui
kerja sama dengan perguruan tinggi dan jurnal bereputasi, STAIN Kepri
menunjukkan kesiapannya untuk melanjutkan tradisi ilmiah ini di masa depan,
dengan harapan IMSIC dapat menjadi agenda tahunan yang terus berkembang, baik
dari segi jumlah partisipasi, kualitas diskusi, hingga dampaknya terhadap
pendidikan dan kajian budaya Islam-Melayu. Berakhirnya konferensi ini
menegaskan peran STAIN Kepri sebagai institusi yang berdaya saing di dunia
akademik internasional. (luluk)
Sukses Gelar IMSIC 2024, STAIN Kepri Optimis Tingkatkan Kolaborasi Akademik Internasional
Pengumuman Hasil SKD CPNS Kemenag STAIN Sultan Abdurrahman Kepri