السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Bintan, Kampus Bersendikan Wahyu Berteraskan Ilmu – Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau sukses menyelenggarakan pembukaan The 1st Islamic and Malay Studies International Conference (IMSIC) di Auditorium Razali Jaya kampus STAIN Kepri . Acara ini menjadi tonggak sejarah bagi STAIN Kepri dalam memantapkan posisinya sebagai pusat kajian Islam dan Melayu di wilayah Kepulauan Riau.
Konferensi yang digelar pada Selasa, 19 November 2024 ini, dihadiri oleh Ketua STAIN Kepri, Dr. Muhammad Faisal, M.Ag., yang juga bertindak sebagai Keynote Speaker, bersama jajaran wakil ketua, dosen, serta perwakilan lembaga. Acara ini turut mengundang berbagai lembaga dan instansi, seperti Kanwil Kemenag Kepri, Kemenag Tanjungpinang, Kemenag Bintan, LAM, ICMI, LPMP, Kampus Umrah, STIE, dan IAI MU, hal ini menunjukkan sinergi luas dalam mendukung pengembangan kajian Islam dan Melayu.
Tak
hanya itu, kegiatan tersebut juga dihadiri oleh pembicara dari berbagai negara,
seperti Malaysia, Singapura, dan Australia, yang membahas tema besar "Fostering the Role of Religion and
Cultures in Building Sustainable Society in Islamic and Malay Region."
Para pembicara yang turut memberikan
pandangan dalam konferensi ini antara lain:
Dr. Nur Zainatul Nadra binti Zainol, Institut
Ahli Sunnah Wal Jamaah University Tun Hussein Onn Malaysia
Dr. Muhammad Suhaimi bin Datuk Hj
Sulong, Institute Ahli Sunnah Wal Jamaah University Tun Hussein
Onn Malaysia
Dr. Wan Ainaa Mardiah binti Wan Zahari, Institut
Ahli Sunnah Wal jamaah University Tun Hussein Onn Malaysia
Hj Mustapahayuddin bin Abdul Khalim, Director institut ahli Sunnah Wal jamaah University Tun Hussein Onn Malaysia
Syed Huzaifah Alkaff, the S. Rajaratnam School of International Studies (RSIS), Nanyang Technological University (NTU), Singapore
Satria Adi Pradana, School of Language and Culture, The University of Queensland, Australia
Aprezo Pardodi Maba, School of Health and Rehabilitation Sciences the University of Queensland
Dr. Siti Marpuah, University Tun Hussein Onn Malaysia
Dr. Muhammad Taufiq M.Si, STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau
Dr. Ramandha RH, M. Pd. I, Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau
Kamaruzzaman M.M STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau
Nur Ikhlas, M. A, STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau
Acara dimulai dengan prosesi pembukaan yang diawali oleh pembacaan ayat suci Al-Qur'an dan doa, dilanjutkan dengan laporan ketua panitia, Dr. Fadhila Yonata, M.Pd. Dalam sambutannya, Ketua STAIN Kepri, Dr. M. Faisal, M.Ag., menekankan pentingnya sinergi antara kajian Islam dan budaya Melayu dalam menghadapi tantangan global.
Konferensi ini juga ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara STAIN Sultan Abdurrahman Kepri dan Universitas Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM), sebagai bentuk komitmen bersama dalam pengembangan akademik lintas negara.
Kegiatan
ini mendapat apresiasi luas, salah satunya dari Ismiyati, S.Pd.AUD., mahasiswa
Pascasarjana Prodi MPI STAIN Kepri yang juga anggota DPRD Provinsi Kepulauan
Riau. Beliau berharap agar konferensi internasional ini menjadi agenda rutin
tahunan. "Konferensi seperti ini tidak hanya mempererat kerja sama
internasional, tetapi juga memperkuat kontribusi STAIN Kepri dalam pengembangan
ilmu dan budaya," ujarnya.
Dengan
semangat kebersamaan dan sinergi, The 1st
Islamic and Malay Studies International Conference diharapkan mampu
memberikan dampak positif, baik bagi pengembangan akademik maupun masyarakat
luas. (luluk)
Sukses Gelar IMSIC 2024, STAIN Kepri Optimis Tingkatkan Kolaborasi Akademik Internasional
Pengumuman Hasil SKD CPNS Kemenag STAIN Sultan Abdurrahman Kepri