السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Prodi PIAUD STAIN SAR Kepri Kuatkan Kompetensi Pendidik melalui Seminar Fundamental Motor Skill bagi Anak Usia Dini

  • 13 Oktober 2025
  • Oleh: Humas STAIN Kepri
  • 78
Kabar Prodi

Bintan, Kampus Bersendikan Wahyu Berteraskan Ilmu — Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau menyelenggarakan Seminar Fundamental Motor Skill (FMS) sebagai Strategi Pembelajaran Mendalam Anak Usia Dini, pada Senin (13/10/2025) di Auditorium Razali Jaya STAIN SAR Kepri.

Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya prodi dalam memperkaya wawasan mahasiswa dan dosen terhadap strategi pembelajaran anak usia dini yang inovatif, berkesadaran, dan berbasis perkembangan anak.

Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Ketua II STAIN SAR Kepri, Dr. Almahfuz, M.Si., yang dalam sambutannya menegaskan pentingnya kompetensi pedagogik bagi calon pendidik PAUD.

“Mahasiswa PIAUD harus memahami bahwa pembelajaran anak usia dini tidak sekadar menyenangkan, tetapi harus berlandaskan pada konsep ilmiah yang mendukung tumbuh kembang anak secara menyeluruh. Melalui seminar ini, kita belajar bahwa pendidikan anak usia dini adalah fondasi bagi masa depan bangsa,” ungkapnya.


Seminar menghadirkan dua narasumber utama, yakni Dr. Ramandha Rudwi Hantoro, M.Pd.I. (Sekretaris Prodi Magister S-2 Manajemen Pendidikan Islam STAIN SAR Kepri) dan Mochammad Dadang Affandi, M.Pd. (perwakilan Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau).

Dalam pemaparannya, Dr. Ramandha Rudwi Hantoro, M.Pd.I. menjelaskan panduan terbaru dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengenai Manajemen Pembelajaran pada Jenjang PAUD. Panduan tersebut menjadi acuan bagi satuan pendidikan dalam mewujudkan pembelajaran yang berorientasi pada perkembangan anak secara menyeluruh.

Beliau menegaskan bahwa pembelajaran PAUD harus berpusat pada anak dengan memperhatikan aspek fisik, sosial-emosional, kognitif, bahasa, moral, dan spiritual. Setiap pendidik diharapkan mampu menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan menyenangkan, serta mengintegrasikan nilai-nilai karakter dan kebinekaan.
Selain itu, beliau menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran PAUD serta adaptasi prinsip Merdeka Belajar untuk mendorong kreativitas dan kesejahteraan anak.

Pemateri kedua, Mochammad Dadang Affandi, M.Pd., membawakan topik bertajuk “Pentingnya Fundamental Motor Skill (FMS) dalam Pengembangan Anak Usia Dini.”
Beliau menjelaskan bahwa FMS merupakan gerak dasar tubuh yang melibatkan otot-otot besar dan koordinasi gerak seperti berlari, melompat, dan melempar, yang berfungsi sebagai fondasi utama perkembangan motorik anak.


Menurutnya, keterampilan motorik dasar perlu dilatih secara sistematis, bukan hanya diasumsikan tumbuh secara alami. FMS berperan penting dalam empat aspek perkembangan anak yakni; fisik, kognitif, sosial, dan emosional serta menjadi sarana penting dalam membangun pembelajaran yang bermakna, berkesadaran, dan menggembirakan.

“FMS bukan sekadar kegiatan tambahan, tetapi bagian penting dari pembelajaran anak usia dini. Anak yang memiliki kemampuan motorik baik akan lebih fokus, kreatif, dan bahagia dalam belajar,” ujar Dadang.

Kegiatan seminar ini menjadi ajang reflektif bagi mahasiswa PIAUD dalam mengintegrasikan teori dan praktik pembelajaran yang holistik. Melalui pemahaman tentang FMS dan manajemen pembelajaran PAUD, peserta diharapkan mampu menerapkan strategi belajar yang efektif, berkesadaran, dan sesuai dengan karakteristik perkembangan anak. (LF/Abrillia)