السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Bintan, Kampus Bersendikan Wahyu Berteraskan Ilmu – Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau bekerja sama dengan Dompet Dhuafa Kepulauan Riau menyelenggarakan Seminar Ekonomi Syariah pada Senin (29/9/2025) bertempat di Auditorium Razali Jaya. Kegiatan ini bertujuan memperkuat literasi dan implementasi ekonomi syariah di kalangan civitas academica maupun masyarakat luas.
Seminar
menghadirkan narasumber utama K.H. Izzudin Abdul Manaf, Lc., M.A., Ph.D.,
Anggota Dewan Syariah Dompet Dhuafa sekaligus pakar ekonomi syariah nasional.
Acara turut dihadiri Ketua STAIN SAR Kepri, Dr. H. Muhammad Faisal, M.Ag.,
pimpinan Dompet Dhuafa Kepri, dosen, mahasiswa, serta undangan dari unsur masyarakat.
Dalam
sambutannya, Dr. Faisal menekankan pentingnya sinergi antara lembaga pendidikan
tinggi Islam dengan lembaga filantropi dalam membangun peradaban. Menurutnya,
ekonomi syariah tidak hanya sebatas konsep teoretis, tetapi harus
diimplementasikan secara nyata untuk menjawab tantangan umat di era digital.
“Semoga seminar ini menambah literasi, memperluas wawasan, serta memperkaya pemikiran kita terhadap perkembangan ekonomi syariah yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. STAIN SAR Kepri berkomitmen untuk terus mendukung upaya pemberdayaan ekonomi umat berbasis nilai Islam,” ungkapnya.
Sementara
itu, Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Kepri, Didik Supriyanto, menyampaikan bahwa
kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Dompet Dhuafa dalam meningkatkan
kesadaran publik terhadap pentingnya tata kelola zakat, infak, sedekah, dan
wakaf (ZISWAF).
“Kami
melihat adanya peluang sinergi yang luar biasa dengan STAIN SAR Kepri. Literasi
ekonomi syariah sangat penting, apalagi di era digitalisasi keuangan.
Harapannya, mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang mendorong implementasi
ekonomi syariah secara praktis di tengah masyarakat,” jelasnya.
Dalam sesi inti, K.H. Izzudin Abdul Manaf menyampaikan materi bertajuk “Peran Islamic Finance bagi Pemberdayaan Umat”. Ia menekankan bahwa ekonomi syariah memiliki potensi besar dalam menciptakan kesejahteraan yang berkeadilan, melalui pemanfaatan instrumen keuangan syariah yang berbasis keberkahan dan keberlanjutan.
“Resiliensi
ekonomi umat sangat ditentukan oleh sejauh mana prinsip-prinsip syariah
dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Islamic finance tidak hanya berbicara
tentang instrumen zakat, infak, dan wakaf, tetapi juga menyentuh aspek
investasi halal, pengelolaan aset, hingga digitalisasi ekonomi syariah,”
paparnya.
Kegiatan
diakhiri dengan sesi diskusi interaktif, di mana mahasiswa dan peserta
berkesempatan bertanya langsung terkait isu-isu terkini, mulai dari regulasi
zakat produktif, peluang wakaf aset, hingga peran fintech syariah dalam
membangun ekosistem ekonomi umat.
Melalui
kegiatan ini, STAIN SAR Kepri meneguhkan perannya sebagai pusat kajian dan
pengembangan ekonomi Islam di Kepulauan Riau, sekaligus memperkuat komitmen
untuk menghadirkan kontribusi nyata dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui
pendekatan akademik, spiritual, dan sosial. (LF/Gby)
Apel Pagi STAIN SAR Kepri, Ketua Tegaskan Budaya Disiplin, Integritas dan Kepedulian