السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Buka Hari Santri 2025, Menag Canangkan Eselon I Khusus Urus Pesantren, Ketua STAIN SAR Kepri Nyatakan Dukungan

  • 22 September 2025
  • Oleh: Humas STAIN Kepri
  • 39
Berita Utama

Jombang, Kampus Bersendikan Wahyu Berteraskan Ilmu – Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A., secara resmi membuka rangkaian peringatan Hari Santri 2025 yang dipusatkan di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, pada Senin (22/9/2025). Dalam kesempatan tersebut, Menag menyampaikan rencana strategis pemerintah untuk menghadirkan unit eselon I khusus yang menangani pesantren, sebagai bentuk penguatan kelembagaan pendidikan Islam berbasis pesantren di Indonesia.

“Selama ini pondok pesantren diurus oleh unit eselon II. Insya Allah, dalam waktu dekat akan ditetapkan kebijakan baru yang menempatkan pesantren berada di bawah satu eselon I tersendiri,” ungkap Menag.

Lebih lanjut, Menag menegaskan bahwa pesantren sejak dahulu dikenal mandiri. Namun, kemandirian tersebut tidak berarti pemerintah lepas tangan.

“Buktinya, kita memiliki Undang-Undang Pesantren dan saat ini tengah memperkuat kelembagaannya. Kalau pesantren kuat, bangsa ini juga akan kuat,” tegasnya.

Pemilihan Ponpes Tebuireng sebagai lokasi pembukaan Hari Santri 2025, menurut Menag, sarat makna sejarah.

“Dari sinilah lahir Resolusi Jihad yang menjadi cikal bakal Hari Santri. Tahun ini kita mengenang satu dasawarsa pengakuan negara terhadap santri,” ujarnya.


Hadir dalam acara tersebut sejumlah tokoh penting, antara lain Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, KH. Irfan Yusuf; Gubernur Jawa Timur, Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si.; Pengasuh Ponpes Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz; Wakil Ketua PBNU, KH. Zulfa Mustofa; serta Ketua PP Muhammadiyah, KH. Saad Ibrahim.

Selain isu kelembagaan, pemerintah juga memberikan perhatian pada kesejahteraan santri. Menag menyebut bahwa Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) dan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto kini telah menjangkau pondok pesantren.

“Santri tidak hanya harus kuat ilmunya, tapi juga sehat jasmani dan tercukupi gizinya. Dengan begitu mereka siap tumbuh menjadi generasi unggul yang mampu tampil di panggung dunia,” jelasnya.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Prof. Dr. Amien Suyitno, M.Ag., menambahkan bahwa Hari Santri bukan sekadar agenda seremonial, melainkan momentum memperkuat peran pesantren dalam kehidupan kebangsaan.

“Penguatan kelembagaan pesantren melalui eselon I khusus adalah langkah strategis untuk menjadikan pesantren sebagai pusat pemberdayaan umat, penguatan moderasi beragama, dan motor kemandirian bangsa,” ujarnya.


Dirjen Pendis juga menyampaikan bahwa pembukaan Hari Santri 2025 diwarnai tiga agenda utama, yaitu Halaqah Kebangsaan bertema “Memaknai Ulang Resolusi Jihad: Dari Pesantren untuk Kemaslahatan Bangsa”, Cek Kesehatan Gratis di empat pesantren Jombang, serta peninjauan Program Makan Bergizi Gratis di dua pesantren.

Lebih dari itu, rangkaian Hari Santri 2025 turut menghadirkan agenda berskala nasional dan internasional, antara lain Musabaqah Qiraatil Kutub Internasional (MQKI), Gerakan Ekoteologi Pesantren, Expo Kemandirian Pesantren, Pesantren Award, Doa Santri untuk Negeri, Apel Hari Santri pada 22 Oktober, hingga Malam Bakti Santri bersama Presiden Republik Indonesia.

Ketua STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau, Dr. H. Muhammad Faisal, M.Ag., menyambut baik langkah pemerintah tersebut. Menurutnya, kehadiran eselon I khusus pesantren akan semakin memperkuat sinergi antara pesantren, perguruan tinggi keagamaan Islam, dan masyarakat luas dalam membangun peradaban bangsa.

“STAIN SAR Kepri mendukung penuh kebijakan ini. Kami meyakini bahwa pesantren adalah benteng akhlak dan keilmuan bangsa. Dengan penguatan kelembagaan, pesantren akan semakin berdaya dalam melahirkan generasi santri yang cerdas, moderat, dan berkontribusi nyata bagi Indonesia dan dunia,” tegasnya.

Sumber: Humas dan Komunikasi Publik Kemenag RI