Implementasikan Program Ekoteologi, KUA Bukit Bestari Bersama Mahasiswa PPL STAIN SAR Kepri Serahkan Bibit Gratis

Tanjungpinang, Kampus Bersendikan Wahyu Berteraskan Ilmu — Mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Program Studi Hukum Keluarga Islam (HKI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau turut berpartisipasi aktif dalam implementasi program Ekoteologi di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Bukit Bestari. Salah satu bentuk nyata program ini adalah pembagian bibit tanaman gratis kepada calon pengantin dalam rangkaian Bimbingan Pra-Nikah yang digelar pada September 2025.

Sebanyak lima mahasiswa PPL STAIN SAR Kepri hadir mendampingi penghulu dan penyuluh KUA Bukit Bestari, baik dalam penyampaian materi bimbingan maupun distribusi bibit tanaman. Keterlibatan mereka tidak hanya sekadar membantu teknis kegiatan, tetapi juga menjadi kesempatan berharga untuk memahami secara langsung integrasi nilai keislaman dengan kepedulian lingkungan hidup.

Salah satu mahasiswa PPL menyampaikan bahwa keterlibatan dalam program Ekoteologi bersama KUA Bukit Bestari menjadi pengalaman berharga, tidak hanya dalam praktik pelayanan masyarakat, tetapi juga dalam memahami makna pernikahan yang lebih luas. Menurutnya, pernikahan bukan semata-mata bernilai sakral keagamaan, melainkan juga mengandung amanah moral untuk menjaga kelestarian lingkungan.

“Kami merasa bangga dapat ikut mendampingi KUA Bukit Bestari dalam program ini, karena pernikahan juga merupakan amanah untuk menjaga kelestarian lingkungan melalui penghijauan,” ungkapnya Selasa, (16/9/2025).

Penghulu KUA Bukit Bestari, Amir Hamzah Ahmad, dalam keterangannya menyampaikan bahwa pembagian bibit ini diharapkan menjadi kenang-kenangan berkesan bagi calon pengantin sekaligus mengingatkan mereka tentang pentingnya menjaga lingkungan. Bibit tersebut, menurutnya, merupakan simbol keberlanjutan rumah tangga yang tidak hanya menumbuhkan kasih sayang, tetapi juga kehidupan yang hijau dan bermanfaat.

Keterlibatan mahasiswa PPL STAIN SAR Kepri dalam program ini memperlihatkan sinergi nyata antara lembaga pendidikan dan lembaga keagamaan dalam membangun kesadaran ekologis di masyarakat. Lebih dari itu, pengalaman tersebut memperkaya wawasan mahasiswa mengenai pelayanan publik berbasis nilai keislaman dan keberlanjutan, yang akan menjadi bekal berharga dalam perjalanan akademik maupun profesional mereka di masa depan. (LF/Lili)