السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Bintan, Kampus Bersendikan Wahyu Berteraskan Ilmu — Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) melalui Pusat Penjaminan Mutu (P2M) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau menyelenggarakan Pelatihan Penyusunan Dokumen Akreditasi Lembaga Akreditasi Mandiri Bidang Ilmu Sosial, Politik, Administrasi, dan Komunikasi (LAMSPAK) pada Kamis sampai Jumat (11 s.d 12/9/2025). Kegiatan ini menghadirkan narasumber ahli, Dr. Yopi Kusmiati, S.Sos., M.Si., Asesor LAMSPAK sekaligus dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pelatihan dibuka secara resmi oleh Wakil Ketua I STAIN SAR Kepri, Aris Bintania, M.Ag., yang dalam sambutannya menegaskan pentingnya penguatan kapasitas penyusunan dokumen akreditasi sebagai instrumen strategis dalam menjaga mutu akademik dan daya saing kelembagaan.
“Akreditasi
bukan hanya sekadar kewajiban administratif, tetapi menjadi tolak ukur kualitas
program studi dan institusi. Oleh karena itu, tim harus mampu menyusun dokumen
yang komprehensif, valid, dan sesuai standar LAMSPAK,” ungkap Aris Bintania.
Kegiatan
yang diinisiasi oleh P2M STAIN SAR Kepri ini dihadiri oleh Ketua Prodi KPI,
serta tim penyusun borang akreditasi. Selama dua hari, peserta mendapatkan
materi teknis mengenai penyusunan dokumen akreditasi, penyesuaian dengan
instrumen LAMSPAK terbaru, serta strategi pengelolaan data dan bukti pendukung
yang relevan.
Dalam pemaparannya, Dr. Yopi Kusmiati menekankan bahwa dokumen akreditasi tidak hanya menggambarkan pemenuhan standar formal, tetapi juga harus merefleksikan keunggulan dan kekhasan program studi.
“Akreditasi
adalah cermin mutu program studi. Penyusunan borang harus dilakukan secara
kolektif, sistematis, dan berlandaskan data yang terukur agar menghasilkan
penilaian yang objektif dan kredibel,” jelas Dr. Yopi.
Melalui
pelatihan ini, diharapkan Prodi KPI STAIN SAR Kepri semakin siap menghadapi
proses akreditasi LAMSPAK dengan kualitas dokumen yang unggul, sekaligus
memperkuat posisi kampus dalam mewujudkan perguruan tinggi
keagamaan yang unggul, islami, dan berdaya saing. (LF/Gby)