السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

STAIN SAR Kepri Wajibkan Praktik Fardu Kifayah bagi Mahasiswa Sebelum KKN

  • 03 Juli 2025
  • Oleh: Humas STAIN Kepri
  • 74
Berita Utama

Bintan, Kampus Bersendikan Wahyu Berteraskan Ilmu — Seluruh mahasiswa semeseter enam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau mengikuti kegiatan praktik Fardu Kifayah sebagai syarat wajib sebelum melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung pada Kamis, 3 Juli 2025 di Laboratorium Kompetensi Keagamaan Terpadu STAIN Kepri.

Pelatihan Fardu Kifayah ini dibuka secara resmi oleh Ketua STAIN Kepri, Dr. H. Muhammad Faisal, M.Ag., dan dihadiri oleh Kepala Laboratorium, Saepuddin, M.Ag., beserta para dosen pembimbing praktik. Kegiatan ini dirancang untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan praktis dalam menangani proses pengurusan jenazah sesuai dengan tuntunan syariat Islam, sekaligus mempersiapkan mereka menghadapi situasi sosial-keagamaan di tengah masyarakat saat pelaksanaan KKN.

Dalam sambutannya, Ketua STAIN Kepri menegaskan bahwa praktik Fardu Kifayah bukan sekadar pelatihan teknis, melainkan bagian integral dari kompetensi keagamaan mahasiswa. Ia mengatakan bahwa Fardu Kifayah merupakan kewajiban kolektif umat Islam yang sangat relevan di masyarakat.

“Mahasiswa STAIN harus siap mental dan fisik untuk tampil sebagai pelayan umat yang memahami tata cara pengurusan jenazah secara benar dan sesuai tuntunan,” tegasnya.


Materi yang diberikan meliputi teori dan praktik teknis, seperti tata cara memandikan jenazah laki-laki dan perempuan, mengkafani, menshalatkan, serta memakamkan jenazah dalam berbagai kondisi—termasuk jenazah anak-anak, korban penyakit menular, hingga jenazah tidak utuh. Selain itu, peserta juga diberi pemahaman tentang etika dan adab dalam menghadapi keluarga duka, serta cara menyampaikan informasi kepada masyarakat saat prosesi pemakaman berlangsung.

Para narasumber juga menjelaskan bagaimana menghadapi situasi-situasi sensitif, seperti perbedaan tradisi lokal, posisi jenazah dalam liang lahat, bacaan yang sesuai saat menyolatkan, serta prosedur membawa jenazah. Bahkan, mahasiswa dilatih menghadapi kemungkinan menjadi perwakilan keluarga dalam menyampaikan informasi kematian kepada masyarakat, sebuah tugas sosial-keagamaan yang tidak jarang dibebankan kepada mahasiswa STAIN selama KKN.

“Dengan pembekalan ini, mahasiswa diharapkan tidak hanya mampu secara akademik, tetapi juga tanggap secara spiritual dan sosial di lapangan. Kita ingin mahasiswa mampu menjadi solusi, bukan penonton, ketika masyarakat membutuhkan panduan dalam mengurus jenazah,” ujar Saepuddin, M.Ag., selaku Kepala Laboratorium.

Mahasiswa diberikan ruang untuk bertanya dan berlatih secara langsung di bawah bimbingan para ustaz dan ustazah dari Laboratorium Keagamaan STAIN Kepri. Kegiatan ini akan dinilai sebagai salah satu prasyarat administratif untuk mengikuti KKN dan seminar proposal skripsi.

Penyelenggaraan praktik Fardu Kifayah ini sekaligus meneguhkan peran STAIN Kepri sebagai institusi pendidikan tinggi keagamaan yang tidak hanya mengedepankan pencapaian akademik, tetapi juga memprioritaskan pembentukan kompetensi religius dan sosial mahasiswa. Melalui kegiatan berbasis realitas sosial ini, diharapkan mahasiswa mampu tampil sebagai figur yang solutif, memiliki empati tinggi, dan siap menjadi pelayan umat yang sigap serta berakhlak mulia di tengah masyarakat. (LF/Gby)