السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Dosen Prodi HES STAIN Kepri Bahas Potensi Ekonomi Kepri dalam Dialog RRI Tanjungpinang

  • 24 Januari 2025
  • Oleh: Humas STAIN Kepri
  • 61
Kabar Prodi

Tanjungpinang, Kampus Bersendikan Wahyu Berteraskan Ilmu – Dosen Program Studi Hukum Ekonomi Syariah (HES) STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau, M. Azmi, M.E., berpartisipasi dalam membahas potensi dan tantangan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada acara Dialog Tanjungpinang Pagi yang diselenggarakan oleh RRI Tanjungpinang, Jumat (24/1). Dalam kesempatan tersebut, Dr. Satriadi, S.AP., M.Sc., dosen Program Studi Ekonomi STIE Pembangunan, menjadi narasumber utama untuk memaparkan peluang strategis dan tantangan ekonomi yang dihadapi Kepri pada tahun 2025.

Acara yang dipandu oleh Aryo Wishnu ini membahas isu-isu strategis terkait pengembangan ekonomi daerah. Dr. Satriadi memaparkan bahwa Kepri memiliki potensi besar sebagai provinsi maritim dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Optimalisasi pengelolaan sumber daya ini, menurutnya, dapat membuka peluang besar, terutama dalam pengembangan produk olahan makanan berbasis maritim yang dapat menjadi daya tarik wisata sekaligus komoditas ekspor.


Dr. Satriadi juga menyoroti peran strategis Kepri sebagai salah satu dari 10 provinsi wisata halal di Indonesia. Ia menegaskan bahwa pengembangan UMKM dengan produk bersertifikat halal menjadi langkah krusial untuk mendukung sektor ini.

“Dukungan dari berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan seperti STAIN Kepri, sangat diperlukan untuk membantu UMKM lokal memperoleh sertifikasi halal. Hal ini menjadi kunci keberlanjutan wisata halal yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” jelasnya.

M. Azmi, M.E., dalam dialog tersebut menyampaikan bahwa kegiatan ini juga menjadi momentum bagi STAIN Kepri untuk memperkuat komitmennya dalam mendukung pengembangan ekonomi daerah.

“Sinergi antara akademisi, pemerintah, dan pelaku usaha sangat penting untuk meningkatkan daya saing ekonomi Kepri, khususnya di sektor pariwisata dan industri kreatif,” ungkap Azmi.

Dalam penutupnya, Dr. Satriadi menyampaikan optimismenya bahwa Kepri memiliki peluang besar untuk menjadi role model wisata halal di Indonesia. “Kolaborasi yang erat antara semua pemangku kepentingan menjadi kunci untuk memaksimalkan potensi Kepri dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” tutupnya.

Acara ini mendapat apresiasi karena membuka ruang diskusi yang konstruktif terkait peluang dan tantangan ekonomi Kepri. Selain itu, acara ini juga memperkuat peran akademisi dalam mendukung pembangunan daerah, khususnya melalui inovasi dan pemberdayaan di bidang ekonomi syariah. (MA/LF/Gby)