السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Mengangkat Potensi Wisata Bahari, Mahasiswa MBS STAIN SAR Kepri Bicara di Forum Internasional MEBIC 2025

  • 18 September 2025
  • Oleh: Humas STAIN Kepri
  • 63
Berita Utama

Tanjungpinang, Kampus Bersendikan Wahyu Berteraskan Ilmu — Mahasiswa Program Studi Manajemen Bisnis Syariah (MBS) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau kembali menorehkan prestasi akademik dengan berpartisipasi sebagai presenter pada Maritime Economic and Business International Conference (MEBIC) 2025. Konferensi internasional yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Maritim (FEBM) Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) ini berlangsung pada 16–18 September 2025 di Auditorium UMRAH.

Dalam forum bergengsi tersebut, tim mahasiswa Prodi MBS STAIN SAR Kepri mempresentasikan paper berjudul “Development Strategy for Ketam Beach Marine Tourism in Pongkar Village, Tebing District, Karimun Regency, Riau Islands”. Adapun anggota tim terdiri dari Masayu Peggy Handayani, Nurdiana, Nur Syifa Fadhillah, dan Daffa Dakhilullah. Penelitian mereka mengkaji strategi pengembangan pariwisata bahari Pantai Ketam di Desa Pongkar, Kabupaten Karimun, sebagai destinasi unggulan yang potensial untuk mendorong pertumbuhan ekonomi maritim berbasis masyarakat.


Ketua Prodi MBS STAIN SAR Kepri, Kamaruzaman, M.M., menyampaikan apresiasi atas keterlibatan mahasiswa dalam forum akademik internasional tersebut. Menurutnya, kesempatan ini bukan hanya menjadi ajang pembelajaran praktis, tetapi juga wujud kontribusi nyata mahasiswa dalam menghadirkan solusi akademik bagi pengembangan ekonomi lokal yang berdaya saing global.

“Kehadiran mahasiswa MBS di MEBIC 2025 menunjukkan kesiapan mereka untuk bersaing di tingkat internasional sekaligus memperkuat peran STAIN SAR Kepri dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan riset berbasis kearifan lokal,” ungkapnya.

Sementara itu, Masayu Peggy Handayani selaku salah satu presenter menuturkan bahwa keterlibatan dalam MEBIC 2025 memberikan pengalaman berharga untuk mengasah kemampuan akademik, memperluas jejaring, sekaligus memperkenalkan potensi wisata bahari Kepulauan Riau kepada dunia internasional.


“Kami berharap hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan pariwisata berbasis masyarakat, sekaligus membuka peluang kolaborasi lintas sektor untuk kemajuan daerah,” ujar Masayu.

Melalui partisipasi ini, STAIN SAR Kepri semakin menegaskan posisinya sebagai perguruan tinggi yang berkomitmen membangun ekosistem akademik produktif, inovatif, dan berorientasi pada pengabdian nyata kepada masyarakat. (LF/KMZ)