السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Mahasiswa PPL MPI STAIN SAR Kepri Perkuat Literasi dan Kolaborasi Pendidikan melalui Komunitas Belajar BPMP Kepri

  • 15 September 2025
  • Oleh: Humas STAIN Kepri
  • 33
Kegiatan Mahasiswa

Bintan, Kampus Bersendikan Wahyu Berteraskan Ilmu – Mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau turut berpartisipasi aktif dalam agenda Komunitas Belajar (Kombel) yang diselenggarakan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Kepulauan Riau pada Senin (15/9/2025) di Aula BPMP.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Dr. Roni Indra, S.Sos., M.Pd., selaku Kasubbag Umum BPMP Kepri. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi keterlibatan mahasiswa PPL STAIN SAR Kepri Prodi MPI, seraya menegaskan bahwa Kombel menjadi ruang strategis dalam berbagi praktik baik, menumbuhkan budaya literasi, dan memperkuat kolaborasi antarpendidik.

“Kombel ini adalah forum penting untuk membangun mutu pendidikan melalui budaya belajar bersama. Partisipasi mahasiswa PPL menjadi wujud nyata sinergi akademisi dengan lembaga pendidikan,” ungkapnya.

Pada sesi berikutnya, Yuswandi, S.Pd.I., M.Ag., pegawai BPMP sekaligus narasumber, menekankan urgensi pengamalan ilmu dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, ilmu tidak hanya berhenti pada tahap mendengar dan memahami, tetapi harus diwujudkan dalam bentuk pengamalan nyata agar memberikan manfaat. Tanpa pengamalan, ilmu akan kehilangan maknanya.

“Karena itu, mari kita serius dalam menuntut ilmu melalui kegiatan Komunitas Belajar ini, yang insya Allah akan terus berlanjut secara rutin setiap hari Senin,” tegasnya.

Paparan berikutnya disampaikan oleh Hilman Aquarito yang menjelaskan tentang paket pengadaan perangkat digitalisasi pembelajaran, serta Supri Ariyadi yang memaparkan evaluasi dan arah kebijakan Dana Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP). Ia menyoroti permasalahan data NISN yang tidak valid, keterlambatan pelaporan, hingga kebijakan teknis baru yang lebih berorientasi pada mutu.

“Dalam juknis terbaru, minimal 10% dana BOSP wajib dialokasikan untuk buku, maksimal 20% untuk pemeliharaan sarpras, dan ada batasan penggunaan untuk honor. Dana BOSP Kinerja kini diarahkan untuk mendukung pembelajaran mendalam, coding, dan pengembangan kecerdasan buatan,” jelasnya.


Salah satu mahasiswa PPL Prodi MPI turut menyampaikan refleksinya setelah mengikuti kegiatan tersebut. Menurutnya, keterlibatan dalam kegiatan Komunitas Belajar (Kombel) di BPMP merupakan pengalaman yang sangat berharga karena memberikan kesempatan untuk memahami secara langsung bagaimana kebijakan pendidikan dirumuskan dan dijalankan. Diskusi terkait dana BOSP dan literasi membuka wawasan baru bahwa peningkatan mutu pendidikan tidak cukup hanya dipahami dalam tataran teori, melainkan harus diwujudkan melalui kolaborasi, transparansi, serta komitmen nyata dari berbagai pihak.

“Harapan kami, ilmu dan pengalaman yang diperoleh dari kegiatan ini dapat kami terapkan baik dalam proses perkuliahan maupun dalam praktik kerja profesional di masa depan,” tuturnya.

Interaksi aktif juga tampak dari mahasiswa PPL Prodi MPI STAIN SAR Kepri. Salah satu peserta bertanya mengenai efektivitas kewajiban alokasi dana BOSP untuk buku, agar benar-benar berdampak pada peningkatan literasi siswa, bukan hanya formalitas pengadaan. Pertanyaan tersebut mendapat apresiasi dari narasumber, sekaligus memperkaya diskusi yang berlangsung.

Melalui agenda ini, mahasiswa PPL STAIN SAR Kepri tidak hanya memperoleh pengalaman praktis, tetapi juga pemahaman tentang dinamika kebijakan pendidikan yang sedang berlangsung di tingkat daerah maupun nasional. Kegiatan Kombel diharapkan dapat terus berlanjut secara rutin sebagai wadah peningkatan mutu pendidikan di Kepulauan Riau, sekaligus menjadi laboratorium belajar nyata bagi calon pendidik dan manajer pendidikan masa depan. (LF/Fuji)