السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Penguatan Fondasi Akademik dan Religius, STAIN SAR Kepri Gelar Tes Pengelompokan BTQT

  • 11 September 2025
  • Oleh: Humas STAIN Kepri
  • 48
Berita Utama

Bintan, Kampus Bersendikan Wahyu Berteraskan Ilmu – Sebanyak 484 mahasiswa baru Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau mengikuti Tes Pengelompokan Program Baca Tulis Al-Qur’an dan Tahfidz (BTQT) yang diselenggarakan di Laboratorium Kompetensi Keagamaan Terpadu pada Kamis (11/9/2025).

Kepala Laboratorium Kompetensi Keagamaan Terpadu, Saepuddin, M.Ag., menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memetakan kemampuan awal mahasiswa baru dalam membaca, menulis, dan menghafal Al-Qur’an sebelum dibagi ke dalam rombongan belajar.

“Jika pada tahun sebelumnya kegiatan ini disebut placement test, maka tahun ini nomenklaturnya menjadi pre-test. Hasil pre-test ini akan memudahkan proses pengelompokan mahasiswa sesuai tingkat kemampuan masing-masing,” ungkapnya.


Saepuddin menambahkan, pengelompokan dilakukan dengan menggunakan metode Attashil, yang terbagi ke dalam tujuh tingkatan. Empat tingkatan pertama berupa Jilid 1, Jilid 2, Jilid 3, dan Jilid 4. Sementara tiga tingkatan berikutnya terdiri dari Al-Qur’an 1 (Q1), Al-Qur’an 2 (Q2), dan Al-Qur’an 3 (Q3), yang dikhususkan bagi mahasiswa dengan kemampuan lebih tinggi pada bidang tahfidz.

“Standar kompetensi pada masing-masing tingkatan telah ditetapkan, dan bagi kelompok Al-Qur’an nantinya akan ada pendamping khusus dari luar yang berfokus pada penguatan tahfidz,” jelasnya.


Dalam pelaksanaan tes ini, mahasiswa baru dibagi ke dalam 13 kelompok belajar, yang masing-masing didampingi lebih dari sepuluh ustadz pembimbing. Model klasifikasi bertingkat ini diharapkan mampu membantu mahasiswa baru dalam proses pembelajaran BTQT secara lebih efektif dan terarah sesuai dengan level kemampuan yang dimiliki.

Melalui Program BTQT, STAIN SAR Kepri berkomitmen menanamkan fondasi akademik dan keislaman yang kuat bagi mahasiswa baru, sehingga mereka tidak hanya siap menghadapi proses perkuliahan, tetapi juga memiliki kompetensi religius yang memadai sesuai dengan visi kampus sebagai “Kampus Bersendikan Wahyu Berteraskan Ilmu.” (LF/Firdaus)