السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Bintan, Kampus Bersendikan Wahyu Berteraskan Ilmu – Laboratorium Ilmu Falak STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa Pelatihan Rukyatul Hilal Virtual menggunakan perangkat lunak Stellarium. Kegiatan ini ditujukan khusus kepada pemuda remaja masjid, sebagai kelompok yang diharapkan mampu menjadi agen literasi teknologi dalam lingkungan keagamaan mereka, pada Rabu (10/09).
M. Arbisora Angkat sebagai narasumber sekaligus Kepala Laboratorium Ilmu Falak, yang memberikan pemahaman teknis dan praktis mengenai penggunaan software Stellarium dalam simulasi pengamatan hilal. Stellarium merupakan perangkat lunak planetarium open-source yang mampu menampilkan peta langit malam secara realistis dalam bentuk tiga dimensi, lengkap dengan bintang, planet, konstelasi, dan objek langit lainnya sesuai dengan waktu dan lokasi tertentu.
Dalam paparannya, Arbisora menjelaskan bahwa Stellarium tidak hanya bermanfaat untuk edukasi astronomi umum, tetapi juga sangat relevan dalam konteks ibadah umat Islam, khususnya dalam proses rukyatul hilal.
“Stellarium membantu kita mensimulasikan posisi Bulan dan Matahari saat matahari terbenam, sehingga kita bisa memperkirakan kemungkinan visibilitas hilal secara ilmiah sebelum melakukan pengamatan langsung di lapangan,” jelasnya.
Dalam pelatihan ini, peserta dibimbing untuk memeriksa posisi Bulan pada saat matahari terbenam sesuai lokasi dan tanggal rukyat, mengetahui ketinggian dan elongasi Bulan di atas ufuk, sebagai indikator visibilitas, mensimulasikan kemungkinan terlihatnya hilal, berdasarkan data astronomis yang akurat.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan metode rukyatul hilal berbasis teknologi dan sains, serta meningkatkan kemampuan peserta dalam melakukan simulasi awal bulan Hijriyah secara mandiri menggunakan perangkat lunak.
Arbisora juga menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi nyata STAIN Kepri dalam mengintegrasikan ilmu pengetahuan modern dengan kebutuhan keagamaan masyarakat.
“Dengan pemahaman ini, kami berharap masyarakat, terutama generasi muda, dapat lebih memahami pentingnya rukyatul hilal secara ilmiah dan tidak hanya bergantung pada teori tradisional semata,” pungkasnya. (Gby/Arbi/Anisa)
Penerimaan Tamu Racana Angkatan IX STAIN Kepri: Kokohkan Persaudaraan dengan Semangat Totalitas
Disdik Tanjungpinang Gandeng Mahasiswa dalam Monev ANBK SD se-Kota Tanjungpinang
Mahasiswa STAIN Kepri Raih Juara 2 Voli Putra dalam Rangka Dies Natalis Poltekkes