السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Dua Dosen STAIN Kepri Lolos AICIS+ 2025: Mengangkat Isu Ekologi dalam Perspektif Islam dan Pendidikan

  • 03 September 2025
  • Oleh: Humas STAIN Kepri
  • 78
Berita Utama

Bintan, Kampus Bersendikan Wahyu Berteraskan Ilmu – STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau kembali menorehkan prestasi akademik di kancah internasional. Dua dosen terbaik STAIN Kepri berhasil lolos seleksi abstrak dalam ajang The 24th Annual International Conference on Islam, Science, and Society (AICIS+) 2025, sebuah konferensi internasional bergengsi yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia dan akan berlangsung pada 29–31 Oktober 2025 di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Depok.

Dari total 2.434 abstrak yang masuk tahun ini, hanya 234 abstrak yang dinyatakan lolos untuk dipresentasikan dalam sesi Open Panel. Dua di antaranya merupakan karya akademik dosen STAIN Kepri:

1. Dr. Fadhila Yonata, M.Pd

Judul Artikel: “Beyond the Visuals: Ecological Discourse Analysis of English Elementary School Textbook Pictures for Environmental Literacy in Indonesia”

Artikel ini mengeksplorasi bagaimana gambar-gambar dalam buku teks bahasa Inggris untuk sekolah dasar di Indonesia dapat merefleksikan atau mengabaikan nilai-nilai literasi lingkungan, melalui pendekatan ecological discourse analysis.

2. Zulfah, M.Pd

Judul Artikel: “Measuring Spiritual and Environmental Harmony: Developing an Ecotheological Awareness Questionnaire Instrument Based on Fazlun Khalid's Thoughts”

Penelitian ini mengembangkan instrumen kesadaran ekoteologis berdasarkan pemikiran Fazlun Khalid, seorang tokoh terkemuka dalam ekoteologi Islam, untuk mengukur keharmonisan spiritual dan lingkungan secara kuantitatif.

Ketua STAIN Kepri, Dr. H. Muhammad Faisal, M.Ag dalam pernyataannya, menyampaikan rasa bangga atas capaian tersebut. "Keikutsertaan dosen kami dalam forum ilmiah berskala internasional seperti AICIS+ merupakan bukti nyata bahwa STAIN Kepri terus berkembang sebagai pusat keilmuan Islam yang responsif terhadap isu-isu global, termasuk ekologi, pendidikan, dan spiritualitas."

Lebih lanjut, Ketua menambahkan bahwa kontribusi kedua dosen ini tidak hanya memperkuat posisi STAIN Kepri di tingkat nasional dan internasional, tetapi juga menegaskan pentingnya pendekatan interdisipliner dalam menjawab tantangan zaman.

Para peserta yang lolos seleksi diwajibkan untuk mengirimkan naskah lengkap paling lambat 2 Oktober 2025, sesuai dengan pedoman penulisan AICIS+. Kegagalan dalam mengirimkan naskah sesuai jadwal akan menyebabkan diskualifikasi.

AICIS+ 2025 diharapkan menjadi wadah pertukaran gagasan dan inovasi dari para akademisi, peneliti, dan praktisi dari berbagai belahan dunia, guna memperkuat keterkaitan antara Islam, sains, dan masyarakat dalam menghadapi isu-isu kontemporer. (Gby/LF)