السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

DP3AP2KB Sosialisasikan Pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan kepada Peserta PBAK 2025

  • 02 September 2025
  • Oleh: Humas STAIN Kepri
  • 37
Berita Utama

Bintan, Kampus Bersendikan Wahyu Berteraskan Ilmu - Dalam upaya menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dan kesadaran hukum sejak dini, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) menggelar sosialisasi bertema “Pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan, TPPO, dan TPKS” kepada peserta Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2025.

Kegiatan tersebut diselenggarakan di Gedung SBSN Laboratorium Kompetensi Keagamaan Terpadu STAIN Kepri dan diikuti oleh mahasiswa baru dari berbagai program studi. Dalam sosialisasi ini, DP3AP2KB menyampaikan materi secara edukatif dan interaktif, dengan menyoroti berbagai isu krusial yang tengah marak di masyarakat.

“Generasi muda, khususnya mahasiswa, memiliki peran penting dalam mengenali dan mencegah segala bentuk kekerasan terhadap perempuan, baik di lingkungan kampus maupun di masyarakat luas,” ujar narasumber DP3AP2KB.

Materi yang disampaikan mencakup beberapa poin penting, antara lain:

1. Pentingnya kesadaran kolektif dalam mencegah kekerasan terhadap perempuan.

2. Pemahaman tentang modus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang kerap menyasar kelompok rentan.

3. Penjelasan mengenai bentuk, dampak, dan perlindungan hukum bagi korban Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS).

DP3AP2KB menegaskan bahwa sosialisasi seperti ini penting untuk terus dilakukan secara berkelanjutan. Mahasiswa tidak hanya dituntut untuk unggul secara akademik, tetapi juga diharapkan peka terhadap persoalan sosial yang ada di sekitarnya.

“Kami berharap mahasiswa bisa menjadi agen perubahan, yang mampu menciptakan lingkungan aman dan bebas dari kekerasan terhadap perempuan dan anak,” tambahnya.


Dengan pembekalan sejak awal masa perkuliahan, mahasiswa diharapkan mampu menjadi pelopor pencegahan kekerasan, sekaligus menjadi bagian dari solusi atas permasalahan sosial yang ada. (Gby/Masita/MediaPBAK)