السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Menorehkan Jejak Pengabdian, GenBI STAIN SAR Kepri Disambut Haru Masyarakat Kampung Tenggel

  • 30 Agustus 2025
  • Oleh: Humas STAIN Kepri
  • 32
Kegiatan Mahasiswa

Bintan, Kampus Bersendikan Wahyu Berteraskan Ilmu — Suasana haru menyelimuti Balai Pertemuan Kampung Tenggel, Desa Kelong, pada Sabtu (30/8/2025) pagi. Puluhan mahasiswa Generasi Baru Indonesia (GenBI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau menutup rangkaian program pengabdian masyarakat yang telah berlangsung selama tiga hari penuh melalui acara perpisahan bersama warga.

Acara dimulai dengan sambutan hangat dari panitia, kemudian dilanjutkan dengan pesan dan kesan yang menggugah emosi. Mustaqim, Ketua RW 003 Kampung Tenggel, menyampaikan apresiasi mendalam atas kontribusi mahasiswa GenBI.

“Kehadiran adik-adik di sini memberikan semangat baru. Kami berharap tali silaturahmi ini tidak terputus meski kegiatan telah usai,” ungkapnya.


Ucapan serupa juga datang dari Yeni, salah seorang warga, yang mengaku terkesan dengan dedikasi mahasiswa.

“Kami merasa seperti memiliki anak-anak baru. Perpisahan ini terasa berat, tetapi kami bangga melihat semangat pengabdian kalian,” ucapnya penuh haru.

Acara turut dihadiri Pembina GenBI STAIN SAR Kepri, Muhammad Azmi, M.E., yang menekankan pentingnya pengabdian masyarakat sebagai wujud nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.

“Kegiatan ini bukan hanya tentang mengabdi, tetapi juga tentang belajar dari kearifan lokal. Semoga pengalaman di Kampung Tenggel menjadi bekal berharga bagi adik-adik semua,” pesannya.

Sebagai bentuk kenang-kenangan, mahasiswa GenBI menayangkan video profil Desa Kelong, khususnya Kampung Tenggel, serta rekaman dokumentasi kegiatan mereka. Tayangan tersebut menampilkan keindahan alam, potret kehidupan masyarakat, serta kebersamaan mahasiswa dan warga dalam berbagai program, mulai dari bimbingan belajar, penyuluhan kesehatan, hingga kerja bakti.


Puncak acara ditandai dengan salam perpisahan. Tangis haru tak terbendung, baik dari mahasiswa maupun masyarakat. Pelukan, ucapan terima kasih, dan doa menjadi simbol eratnya hubungan emosional yang terjalin selama program berlangsung.

Kegiatan ini menjadi bukti bahwa pengabdian mahasiswa tidak hanya sebatas implementasi ilmu dari bangku kuliah, tetapi juga sarana menumbuhkan empati, kepedulian, serta kesadaran sebagai agen perubahan di tengah masyarakat. Harapannya, meski secara fisik telah berpisah, semangat pengabdian dan persaudaraan yang terjalin antara mahasiswa GenBI STAIN SAR Kepri dengan masyarakat Kampung Tenggel akan terus hidup, menginspirasi lahirnya program serupa di masa mendatang. (Marsila/LF)