السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Kabag AUAK Sampaikan Materi “Struktur Birokrasi Pemerintah” dalam PBAK 2025 STAIN Kepri

  • 01 September 2025
  • Oleh: Humas STAIN Kepri
  • 19
Berita Utama

Bintan, Kampus Bersendikan Wahyu Berteraskan Ilmu — Rangkaian kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) STAIN Kepri Tahun 2025 terus berlanjut. Salah satu sesi penting di hari kedua kegiatan ini adalah penyampaian materi bertajuk “Struktur Birokrasi Pemerintah” yang disampaikan oleh Kepala Bagian Administrasi Umum, Akademik, dan Keuangan (AUAK), Dr. H. Imam Subekti, S.Ag., M.Pd.I, di Gedung SBSN Laboratorium Kompetensi Keagamaan Terpadu. Materi ini diikuti oleh seluruh mahasiswa baru angkatan 2025 dengan penuh antusiasme.

Dalam pemaparannya, Dr. Imam menjelaskan bahwa sebagai Perguruan Tinggi Negeri di bawah Kementerian Agama Republik Indonesia, STAIN Kepri merupakan bagian dari struktur birokrasi pemerintahan. Oleh karena itu, seluruh proses akademik, administrasi, dan keuangan harus mengikuti sistem dan prosedur yang telah ditetapkan oleh negara. “Kampus ini adalah bagian dari struktur birokrasi pemerintah. Itu berarti semua aktivitas akademik dan non-akademik yang kalian jalani harus mengikuti prosedur formal yang berlaku,” ungkapnya.

Dr. Imam juga memperkenalkan struktur birokrasi internal kampus kepada mahasiswa baru. Ia menjelaskan bahwa proses pengambilan keputusan di kampus berjalan melalui jalur yang tertata mulai dari Ketua, Wakil Ketua, Kepala Bagian, Subbagian, hingga unit-unit pelaksana teknis. Dengan memahami alur birokrasi ini, mahasiswa diharapkan mampu menyelesaikan urusan akademik dengan lebih efisien. “Kalian akan banyak berurusan dengan birokrasi kampus: KRS, surat menyurat, sidang, kelulusan, dan lainnya. Maka pahami alurnya sejak sekarang,” tegasnya.

Selain struktur birokrasi, ia juga menyoroti pentingnya disiplin administratif dan komunikasi formal dalam kehidupan kampus. Banyak mahasiswa, menurutnya, terhambat kelulusannya bukan karena prestasi akademik yang rendah, melainkan karena kelalaian dalam mengurus administrasi. 

“Banyak mahasiswa tidak lulus tepat waktu bukan karena nilai, tetapi karena persoalan administrasi. Misalnya, tidak mengurus KRS, telat mengumpulkan berkas skripsi, atau lalai dalam urusan keuangan,” jelasnya. Ia juga mengingatkan agar mahasiswa membiasakan diri menggunakan bahasa yang sopan dan resmi dalam komunikasi dengan dosen atau tenaga kependidikan.

Di akhir sesi, Dr. Imam memberikan pesan dan motivasi kepada seluruh mahasiswa baru agar menanamkan semangat menyelesaikan studi tepat waktu, serta menjadikan proses belajar sebagai ibadah. “Tanamkan dalam hati bahwa kita harus selesai di semester delapan. Niatkan kuliah ini untuk mendapatkan ilmu dan keberkahan, bukan semata-mata gelar,” pungkasnya.

Melalui materi ini, mahasiswa baru diharapkan tidak hanya memahami dunia akademik dari sisi pembelajaran, tetapi juga mengerti pentingnya administrasi, sistem kerja birokrasi, serta menjadi pribadi yang tertib, disiplin, dan bertanggung jawab dalam setiap proses yang dijalani di lingkungan kampus. (Gby/Masita/MediaPBAK)