Wakil Ketua III Tekankan Pentingnya Kode Etik dan Peran Organisasi Kemahasiswaan dalam PBAK STAIN Sultan Abdurrahman

Bintan, Kampus Bersendikan Wahyu Berteraskan Ilmu — Mahasiswa baru STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau mendapatkan pembekalan penting dalam rangkaian kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2025. Salah satu sesi yang berlangsung di Laboratorium Ilmu Falak mengangkat tema "Kode Etik Mahasiswa dan Pengenalan Organisasi Kemahasiswaan".

Materi ini disampaikan langsung oleh Wakil Ketua III STAIN Kepri, H. Rahmad Budi Harto, S.E., M.M., yang menekankan pentingnya pemahaman mahasiswa terhadap nilai-nilai etika serta peran aktif dalam organisasi kemahasiswaan.

“Mahasiswa harus menjunjung tinggi integritas, menjauhi plagiarisme, dan menjaga etika dalam berinteraksi di lingkungan kampus,” tegasnya di hadapan seluruh mahasiswa baru angkatan 2025.

Dalam pemaparannya, Rahmad Budi Harto menyoroti tiga poin utama yang menjadi bekal dasar bagi mahasiswa dalam menjalani kehidupan akademik:

1. Kode Etik Mahasiswa

Mahasiswa diminta untuk memahami dan mematuhi kode etik yang berlaku di lingkungan akademik sebagai landasan moral dan perilaku. Ia menekankan bahwa setiap tindakan mahasiswa mencerminkan karakter pribadi dan institusi.

2. Pengenalan Organisasi Kemahasiswaan

Ia juga memperkenalkan berbagai jenis organisasi kemahasiswaan yang ada di kampus. Menurutnya, organisasi bukan hanya tempat berkumpul, tetapi merupakan sarana strategis untuk melatih kepemimpinan, kerja sama, serta membangun jejaring sosial dan profesional.

3. Mahasiswa sebagai Agen Perubahan

Di bagian akhir penyampaiannya, pemateri mengingatkan bahwa mahasiswa bukan hanya penikmat fasilitas pendidikan, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial.

“Kalian adalah agen perubahan. Jangan hanya menjadi penonton dalam dinamika sosial. Terlibatlah secara aktif dengan aksi nyata dan pemikiran kritis yang membangun,” ajaknya.

Suasana acara berlangsung aktif dan interaktif. Mahasiswa terlihat antusias mengikuti penyampaian materi, terlebih saat diberikan contoh-contoh kasus nyata yang kerap terjadi di dunia kampus.

Di akhir sesi, H. Rahmad Budi Harto berharap agar mahasiswa baru mampu menerapkan nilai-nilai etika dalam kehidupan akademik sehari-hari, serta tidak ragu untuk mengembangkan diri melalui berbagai aktivitas organisasi yang positif.

“Dengan berbekal etika dan pengalaman organisasi, saya yakin kalian akan menjadi pribadi yang lebih matang, siap bersaing, dan memberi kontribusi nyata bagi kampus serta masyarakat luas,” pungkasnya.

Sesi ini menjadi salah satu bagian penting dalam pembentukan karakter mahasiswa baru yang berintegritas, aktif, dan bertanggung jawab sebelum mereka memasuki dinamika kehidupan akademik yang sesungguhnya. (Gby/Masita/MediaPBAK)