السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ketua STAIN SAR Kepri Tegaskan Pendidikan Islam Sebagai Fondasi Moral dan Identitas Melayu dalam Pembangunan Kepri di Program “Sudut Mata Pandawa”

  • 19 Agustus 2025
  • Oleh: Humas STAIN Kepri
  • 60
Berita Utama

Tanjungpinang, Kampus Bersendikan Wahyu Berteraskan Ilmu — Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau, Dr. H. Muhammad Faisal, M.Ag., menjadi narasumber dalam program Sudut Mata Pandawa Radio Tanjungpinang 103.9 FM pada Selasa, 19 Agustus 2025. Pada kesempatan tersebut, beliau menyoroti kontribusi pendidikan Islam dalam membentuk karakter masyarakat, memperkuat identitas budaya Melayu, serta mendorong pembangunan daerah melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Dalam paparannya, Dr. Muhammad Faisal menegaskan bahwa pendidikan Islam memiliki kontribusi mendasar dalam membentuk fondasi moral, spiritual, dan intelektual masyarakat Kepri. Sejak awal 2000-an, berbagai tokoh akademik telah berjuang menghadirkan pendidikan tinggi Islam di daerah ini sebagai strategi pembangunan yang berorientasi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia, meskipun pada masa itu fasilitas pendidikan masih terbatas.

Seiring berdirinya perguruan tinggi Islam negeri, pendidikan agama di Kepri berkembang pesat. Tidak hanya terbatas pada kajian tradisional, tetapi juga merambah ke bidang ekonomi Islam, komunikasi, bahasa, hingga kajian Al-Qur’an. Hal ini, menurutnya, menunjukkan bagaimana nilai-nilai Islam terintegrasi secara dinamis dengan berbagai disiplin ilmu dan mampu memperkuat sendi-sendi kehidupan sosial budaya masyarakat Melayu yang inklusif.


Lebih lanjut, beliau menekankan bahwa pendidikan Islam juga menjadi instrumen penguatan identitas budaya Melayu yang mengedepankan kebersamaan dan harmoni sosial. Melalui kegiatan akademik, penelitian, dan pengabdian masyarakat, pendidikan Islam turut berperan membangun kesadaran moral, memperkuat karakter bangsa, serta menjadi benteng dalam menghadapi tantangan global, termasuk isu korupsi dan degradasi moral.

“Keberadaan pendidikan tinggi Islam di Kepulauan Riau bukan sekadar melahirkan lulusan berijazah, tetapi lebih dari itu, mencetak generasi yang berintegritas, berkarakter islami, serta siap berkontribusi nyata bagi pembangunan daerah dan bangsa,” ungkap Dr. Muhammad Faisal.

Dengan demikian, pendidikan Islam diposisikan sebagai pilar strategis pembangunan Kepri, baik dalam memperkuat tata kelola masyarakat, menjaga relevansi pendidikan dengan kebutuhan zaman, maupun meneguhkan identitas budaya dan spiritualitas masyarakat Melayu yang menjadi ciri khas daerah ini. (LF/Gby)