السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Dosen Prodi HKI STAIN SAR Kepri Gaungkan Sinergi Sains dan Syariah pada Forum Internasional “Sharia, Astronomy & The Hijri Calendar”

  • 24 Juli 2025
  • Oleh: Humas STAIN Kepri
  • 34
Berita Utama

Bintan, Kampus Bersendikan Wahyu Berteraskan Ilmu — Perwakilan dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau, Program Studi Hukum Keluarga Islam (HKI), M. Arbisora Angkat, M.Ag., bersama tim dosen, turut berpartisipasi dalam International Seminar “Sharia, Astronomy & The Hijri Calendar: Bridging Science & Faith in the Muslim World” yang diselenggarakan secara daring melalui Zoom oleh UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe pada Kamis, 24 Juli 2025. Seminar internasional ini menghadirkan akademisi dan pakar terkemuka di bidang syariah, astronomi, dan penanggalan Hijriyah dari Indonesia dan Malaysia.

Hadir sebagai keynote speakers, Prof. Dr. H. Ahmad Izzuddin, M.Ag. (UIN Walisongo Semarang), Dr. Ismail, M.A. (UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe), Prof. Madya Dr. Baharuddin Bin Zainal (Universiti Sultan Zainal Abidin/UNISZA Malaysia), Dr. Marwadi, M.Ag. (UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri), dan Dr. Irwansyah, M.H.I. (Hisab & Rukyat Institution PB Al Washliyah).

Materi yang disampaikan meliputi pentingnya sinergi antara kajian astronomi modern dan hukum Islam dalam penentuan kalender Hijriyah, upaya menjembatani perbedaan metode hisab dan rukyat di dunia Muslim, serta analisis faktor sosial, politik, dan geografis yang memengaruhi implementasi kalender tunggal. Selain itu, narasumber juga menekankan peran strategis organisasi internasional dan forum akademik dalam mendorong standardisasi penanggalan Hijriyah di tingkat global.


M. Arbisora Angkat, M.Ag., menyampaikan apresiasi yang tinggi atas terselenggaranya kegiatan ini, menilai bahwa forum ilmiah tersebut sangat relevan dan bermanfaat dalam menguatkan kolaborasi internasional antara sains dan agama. Menurutnya, diskusi yang berlangsung berhasil memperkaya khazanah keilmuan, membuka wawasan baru mengenai integrasi metode hisab dan rukyat, serta memperkuat jejaring akademik lintas negara.

Melalui forum ini, diharapkan terjalin kerja sama yang lebih erat antara akademisi, peneliti, dan praktisi hisab rukyat di berbagai negara. Kegiatan ini menjadi wadah strategis untuk saling bertukar pengetahuan, metode, dan pengalaman demi tercapainya kesepahaman dalam penyusunan serta penyeragaman kalender Hijriyah internasional.


“Seminar ini dapat menginspirasi generasi muda Muslim untuk mengembangkan kajian astronomi Islam secara integratif antara sains modern dan prinsip-prinsip syariah,” ujarnya.

Kegiatan ini diharapkan menjadi pemicu lahirnya gagasan-gagasan baru yang tidak hanya bermanfaat secara akademik, tetapi juga berdampak langsung bagi kemaslahatan umat dan penguatan peradaban Islam di masa depan. (Arbi/LF/Gby)