السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ikan Tamban Jadi Primadona UMKM, Mahasiswa KKN STAIN SAR Kepri Dorong Inovasi Olahan Bahari di Pangkil

  • 07 Agustus 2025
  • Oleh: Humas STAIN Kepri
  • 69
Kegiatan Mahasiswa

Bintan, Kampus Bersendikan Wahyu Berteraskan Ilmu — Ikan tamban, yang dikenal sebagai komoditas unggulan hasil laut Desa Pangkil, khususnya di Dusun 2 Tanjung Keramat, menjadi objek kajian mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau. Melalui kegiatan observasi langsung di lokasi produksi milik warga, mahasiswa KKN menggali potensi ekonomi lokal sekaligus menjajaki bentuk pendampingan yang dapat diberikan kepada pelaku usaha mikro.

Observasi ini bertujuan untuk memahami rantai produksi ikan tamban, mulai dari penangkapan di laut hingga proses pengolahan dan pemasaran produk. Ikan tamban yang memiliki ukuran kecil namun kaya gizi ini, diolah menjadi berbagai produk olahan seperti ikan asin, ikan asap (salai), hingga kerupuk ikan yang menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat maupun wisatawan lokal.

Dalam proses pengolahan, para ibu rumah tangga tampak aktif dan terampil dalam membersihkan, menggarami, hingga menjemur ikan tamban di bawah terik matahari. Proses penjemuran menjadi tahapan penting yang menentukan kualitas dan daya simpan produk.

“Kami harus memastikan ikan benar-benar kering agar awet dan rasanya gurih,” ujar Ibu Ida, salah satu pelaku usaha pengolahan ikan.

Selain penggaraman, metode pengasapan juga digunakan untuk menghasilkan ikan tamban salai. Proses ini dilakukan secara tradisional menggunakan tungku berbahan bakar tempurung kelapa yang menghasilkan aroma khas dan disukai konsumen. Ikan-ikan ditata rapi di atas rak bambu dan diasapi selama beberapa jam.

Mahasiswa KKN tidak hanya melakukan observasi, tetapi juga berdialog secara langsung dengan para pelaku usaha mengenai tantangan yang mereka hadapi. Beberapa kendala yang diidentifikasi meliputi fluktuasi harga bahan baku, keterbatasan modal, serta akses pemasaran yang masih konvensional.

“Kami berharap dapat membantu warga dalam memperluas pemasaran produk, seperti melalui media sosial atau dengan desain kemasan yang lebih menarik,” ungkap Ode, selaku Koordinator KKN, Kamis (7/8/2025).

Temuan dari observasi ini akan dijadikan dasar dalam penyusunan program kerja lanjutan oleh tim KKN dengan fokus pada penguatan kapasitas UMKM berbasis potensi lokal. Pendampingan yang dirancang diharapkan mampu meningkatkan nilai tambah ikan tamban serta mendukung kesejahteraan ekonomi masyarakat Dusun 2 Tanjung Keramat.

Kegiatan ini menjadi bagian dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam aspek pengabdian kepada masyarakat, yang diharapkan mampu membangun sinergi antara dunia akademik dan potensi ekonomi lokal. (Pangkil/LF)

Baca juga selengkapnya disini!