السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Lewat Program “Gerbang Kampung”, Mahasiswa KKN STAIN SAR Kepri dan Warga Ciptakan Lingkungan Bersih dan Berdaya

  • 22 Juli 2025
  • Oleh: Humas STAIN Kepri
  • 64
Kegiatan Mahasiswa

Bintan, Kampus Bersendikan Wahyu Berteraskan Ilmu — Sebagai wujud kontribusi nyata dalam pembangunan masyarakat desa, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau bersama warga RW 02 Desa Sebong Pereh melaksanakan kegiatan gotong royong yang terintegrasi dalam program “Gerbang Kampung” (Gerakan Membangun Kampung). Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu, 20 Juli 2025, dengan fokus utama pembersihan fasilitas umum di wilayah RT 01 dan RT 03.

Aksi kolektif tersebut menyasar berbagai titik strategis, seperti mushola, lapangan voli, balai pertemuan, jalan lingkungan, serta pekarangan rumah warga. Mahasiswa KKN dan masyarakat bekerja sama secara aktif dan antusias, menciptakan suasana kebersamaan yang penuh semangat. Kegiatan ini tidak hanya berorientasi pada kebersihan fisik, tetapi juga sebagai sarana mempererat silaturahmi dan membangun kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga lingkungan yang sehat dan nyaman.

Ketua RW 02, Abdul Latip, menyampaikan apresiasi atas keterlibatan mahasiswa KKN dalam kegiatan yang memberi dampak langsung bagi masyarakat.


“Kami sangat bersyukur atas kehadiran adik-adik mahasiswa KKN STAIN SAR Kepri. Gotong royong ini tidak hanya menjadikan lingkungan kami lebih bersih, tetapi juga mempererat hubungan sosial di antara warga dan mahasiswa,” ungkapnya.

Ketua Kelompok KKN, M. Adith Askandar, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pengabdian mahasiswa kepada masyarakat dan implementasi nilai-nilai sosial kemasyarakatan yang diperoleh selama studi.

“Melalui gotong royong ini, kami ingin menumbuhkan semangat kolaboratif serta meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kebersihan dan solidaritas sosial,” tuturnya.

Kegiatan ditutup dengan rasa syukur dan kebanggaan dari seluruh peserta yang terlibat. Hasil gotong royong ini bukan hanya tampak dari bersihnya lingkungan sekitar, tetapi juga dari terbangunnya relasi yang lebih erat antara mahasiswa dan masyarakat. Diharapkan semangat kebersamaan ini terus tumbuh dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lainnya dalam membangun lingkungan yang sehat, harmonis, dan berkeadaban. (TS16/LF)

Baca juga selengkapnya disini!