السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Belakang Padang, Kampus Bersendikan Wahyu Berteraskan Ilmu — Komitmen mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau dalam melestarikan nilai-nilai budaya Islam kembali terwujud melalui keterlibatan aktif mereka dalam kegiatan pelestarian Dzikir Barat di Madrasah Aliyah (MA) Amanatul Ummah, Kecamatan Belakang Padang, pada Kamis, 17 Juli 2025.
Kegiatan
ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat mahasiswa KKN STAIN SAR
Kepri yang mengintegrasikan nilai akademik, spiritualitas Islam, dan
pelestarian budaya lokal. Dzikir Barat, sebagai salah satu tradisi Islam Melayu
yang masih bertahan di wilayah pesisir Kepulauan Riau, memiliki nilai historis
dan spiritual yang tinggi. Tradisi ini tidak hanya menjadi media ekspresi
keagamaan masyarakat, tetapi juga simbol identitas dan warisan peradaban Islam
yang telah mengakar secara turun-temurun.
Para
mahasiswa KKN secara aktif mendampingi siswa MA Amanatul Ummah dalam kegiatan
Dzikir Barat. Mereka terlibat dalam proses pembelajaran, pelatihan, dan praktik
langsung, serta memberikan edukasi mengenai asal-usul, filosofi, dan nilai
keislaman yang terkandung dalam tradisi tersebut.
“Salah
satu tujuan utama kami adalah memperkuat kesadaran generasi muda terhadap
pentingnya merawat warisan budaya Islam. Dzikir Barat bukan sekadar bentuk
ibadah, melainkan juga bagian dari identitas keislaman yang hidup dalam
masyarakat Melayu,” ujar salah satu mahasiswa KKN.
Melalui
kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya menjalankan peran sebagai pelaksana
program, tetapi juga sebagai fasilitator pendidikan budaya dan keagamaan di
tengah masyarakat. Upaya ini mendapat respons positif dari pihak MA Amanatul
Ummah, yang menyambut baik kolaborasi tersebut sebagai langkah strategis dalam
melestarikan tradisi Islam yang mulai jarang dijumpai di kalangan generasi
muda.
“Kami
sangat mengapresiasi kontribusi mahasiswa KKN dari STAIN SAR Kepri. Kegiatan
ini tidak hanya memberi semangat baru bagi siswa kami, tetapi juga memperkuat
integrasi antara dunia pendidikan dan pelestarian budaya Islam di lingkungan
sekolah,” ungkap salah satu guru MA Amanatul Ummah.
Melalui
kolaborasi ini, STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau menegaskan peran
institusi pendidikan tinggi Islam sebagai garda terdepan dalam menjaga dan
merawat nilai-nilai budaya keislaman yang hidup dalam masyarakat. Mahasiswa KKN
tidak hanya dituntut untuk hadir sebagai agen perubahan sosial, tetapi juga
sebagai penjaga tradisi dan nilai-nilai luhur peradaban Islam Nusantara.
Dengan
keterlibatan aktif dalam pelestarian Dzikir Barat, mahasiswa KKN STAIN Sultan
Abdurrahman Kepri diharapkan mampu menjadi pelanjut estafet budaya Islam yang
adaptif, relevan, dan berakar kuat dalam kehidupan masyarakat pesisir dan
kepulauan. (LF/SBR)
Penerimaan Tamu Racana Angkatan IX STAIN Kepri: Kokohkan Persaudaraan dengan Semangat Totalitas
Disdik Tanjungpinang Gandeng Mahasiswa dalam Monev ANBK SD se-Kota Tanjungpinang
Mahasiswa STAIN Kepri Raih Juara 2 Voli Putra dalam Rangka Dies Natalis Poltekkes