السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Inovasi KKN STAIN SAR Kepri, Bangkitkan Warisan Kuliner Mak Ros sebagai Aset Ekonomi Kreatif

  • 16 Juli 2025
  • Oleh: Humas STAIN Kepri
  • 54
Kegiatan Mahasiswa

Belakang Padang, Kampus Bersendikan Wahyu Berteraskan Ilmu — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Salah satu bentuk konkret pengabdian tersebut tampak dalam kolaborasi bersama Ibu Julianti, pelaku usaha rumahan di Belakang Padang yang dikenal luas melalui produk unggulan Kue Bangkit “Mak Ros”.

Kegiatan pengabdian yang dilaksanakan pada Rabu, 16 Juli 2025 ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas produksi sekaligus meningkatkan nilai tambah dari kuliner tradisional tersebut. Mahasiswa KKN tidak hanya terlibat langsung dalam proses produksi—mulai dari penyiapan bahan baku, pencetakan, hingga pengemasan—namun juga memberikan pendampingan dalam aspek strategi pemasaran dan branding produk.

“Kue Bangkit Mak Ros memiliki cita rasa autentik dan telah dikenal masyarakat lokal. Kami melihat potensi besar untuk dikembangkan secara lebih luas melalui pendekatan promosi digital dan pengemasan yang menarik,” ujar salah satu mahasiswa KKN yang terlibat dalam program tersebut.


Selain itu, kegiatan ini menjadi bagian dari implementasi tridharma perguruan tinggi, khususnya dalam aspek pengabdian kepada masyarakat dengan pendekatan pemberdayaan ekonomi berbasis potensi lokal. Kolaborasi ini juga diharapkan mampu memperluas akses pasar bagi UMKM serta menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pelestarian kuliner tradisional sebagai identitas budaya daerah.

Ketua kelompok KKN menyampaikan bahwa kegiatan semacam ini tidak hanya memberikan pengalaman praktis bagi mahasiswa, tetapi juga memperkuat nilai-nilai kepedulian sosial dan kolaborasi lintas sektor.

Dengan semangat sinergi antara mahasiswa dan masyarakat, STAIN SAR Kepri terus berupaya menjadi pelopor dalam mengintegrasikan ilmu pengetahuan dengan kontribusi nyata untuk pembangunan masyarakat, khususnya dalam sektor ekonomi kreatif dan ketahanan pangan lokal. (LF/MDR/RDLS)