السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Pembekalan KKN 2025 STAIN SAR Kepri Tekankan Integrasi Keilmuan, Etika Sosial, dan Pengabdian Kontekstual

  • 09 Juli 2025
  • Oleh: Humas STAIN Kepri
  • 115
Berita Utama

Bintan, Kampus Bersendikan Wahyu Berteraskan Ilmu — Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau melalui Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) menyelenggarakan kegiatan Pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tahun 2025 pada Rabu, 9 Juli 2025, bertempat di Laboratorium Kompetensi Keagamaan Terpadu. Kegiatan ini diikuti oleh 370 mahasiswa dari berbagai program studi yang akan diterjunkan ke sejumlah desa di wilayah Kecamatan Teluk Sebong selama 40 hari, terhitung sejak 10 Juli hingga 20 Agustus 2025.

Pembekalan menghadirkan narasumber utama Plt. Camat Teluk Sebong, Nuraini, S.Sos., yang turut didampingi oleh Kasubbag Umum dan Kepegawaian Kecamatan Teluk Sebong, Nurindah Wijayanti, A.Md. Dalam pemaparannya, Nuraini menekankan pentingnya mahasiswa mengedepankan pendekatan humanis dan kultural dalam berinteraksi dengan masyarakat, khususnya masyarakat Melayu yang menjunjung tinggi nilai harmoni.

“Orang Melayu itu menjunjung tinggi kedamaian. Kalau ada suara tinggi, mereka lebih memilih diam. Saya minta adik-adik tidak terpancing oleh ucapan yang menyudutkan. Jagalah nama baik kampus dan diri sendiri,” pesan Nuraini.

Lebih lanjut, beliau juga menyoroti pentingnya peran mahasiswa dalam mendukung agenda pembangunan nasional, khususnya dalam mendata dan menyosialisasikan pendidikan anak usia dini. Nuraini mengarahkan mahasiswa untuk terlibat aktif dalam menyukseskan program PAUD yang masih menghadapi tantangan partisipasi di beberapa desa.

“Kami minta adik-adik KKN turut membantu mendorong masyarakat agar anak-anak usia 5–6 tahun tidak hanya tinggal di rumah, tetapi dapat mengakses layanan pendidikan PAUD,” tambahnya.Ketua Panitia KKN 2025, Muhammad Arif Hudaya, Lc., M.E., menyampaikan bahwa kegiatan pembekalan ini merupakan bagian dari strategi pelaksanaan KKN berbasis pendekatan Asset-Based Community Development (ABCD), di mana mahasiswa didorong untuk mengenali dan memanfaatkan potensi lokal sebagai dasar perumusan program kerja.

“KKN bukan semata kewajiban akademik, melainkan ruang aktualisasi kontribusi mahasiswa secara kolaboratif dan lintas disiplin untuk menjawab tantangan sosial secara nyata,” tuturnya.


Dalam sesi dialog terbuka, mahasiswa KKN juga menyampaikan pertanyaan dan aspirasi terkait isu sosial yang ada di wilayah pengabdian. Salah satu mahasiswa, yang ditempatkan di Kampung Sengiling, mengangkat persoalan kepemilikan tanah yang belum bersertifikat. Menanggapi hal tersebut, Nuraini merespons secara positif dan membuka ruang kolaborasi.

“Silakan koordinasi langsung dengan bagian Pemerintahan Kecamatan. Kami sudah memiliki tim mediasi yang siap membantu,” jelasnya.

Di akhir pembekalan, Muhammad Arif Hudaya memberikan arahan teknis mengenai proses pelepasan dan penempatan mahasiswa. Ia menyampaikan bahwa 26 kelompok KKN akan difokuskan di wilayah Kecamatan Teluk Sebong, sementara beberapa kelompok lain akan ditempatkan di luar wilayah tersebut. Setelah kegiatan pelepasan resmi, masing-masing kelompok akan melakukan kunjungan izin ke kantor kecamatan dan dilanjutkan dengan orientasi ke desa sasaran masing-masing bersama Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). (LF/Gby)