السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

STAIN Kepri Benchmarking ke RRG: Pelajari Model Rehabilitasi bagi yang Terpapar Narkoba dan Radikalisme melalui Pendekatan Agama Islam

  • 30 Oktober 2024
  • Oleh: Humas STAIN Kepri
  • 84
Berita Utama

Singapura, Kampus Bersendikan Wahyu Berteraskan Ilmu – Ketua beserta jajaran pimpinan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau melakukan kunjungan benchmarking ke Religious Rehabilitation Group (RRG) di Singapura, pusat rehabilitasi agama yang fokus pada penanggulangan kasus narkoba dan radikalisme pada Rabu, 30 Oktober 2024. Rombongan yang dipimpin oleh Ketua STAIN Kepri, Dr. Muhammad Faisal, M.Ag., beserta Wakil Ketua I Aris Bintania, M.Ag., Wakil Ketua II Dr. Drs. Al Mahfuz, M.Si., Wakil Ketua III Rahmad Budi Harto, S.E., M.M., dan Kepala Bagian AUAK Dr. H. Imam Subekti, S.Ag., M.Pd.I, diterima langsung oleh Dr. Mubarok selaku pengurus RRG.

Dr. Muhammad Faisal menyampaikan bahwa kunjungan ini bertujuan memperkaya wawasan dalam menangani permasalahan narkoba dan radikalisme di lingkungan kampus dan masyarakat. "Kami berharap hasil dari kegiatan benchmarking ini dapat diimplementasikan untuk memperkuat langkah-langkah preventif serta rehabilitatif di STAIN Sultan Abdurrahman Kepri," ujarnya. Kegiatan ini, tambahnya, menjadi langkah awal dalam membangun sistem rehabilitasi berbasis agama yang mampu memberi dampak positif bagi mahasiswa dan masyarakat luas.

Dr. Mubarok menyambut baik inisiatif STAIN Kepri dalam melakukan kunjungan ini. "Kami sangat mendukung upaya STAIN Sultan Abdurrahman untuk mengadopsi pendekatan rehabilitasi berbasis agama. Dengan pendekatan ini, kami yakin masalah radikalisme dan penyalahgunaan narkoba dapat ditangani secara lebih efektif dan berkelanjutan," ungkap Dr. Mubarok. Ia juga berharap bahwa kerja sama antara RRG dan STAIN dapat terus berlanjut, sehingga praktik-praktik terbaik dalam rehabilitasi agama bisa terus dikembangkan.

Melalui benchmarking ini, STAIN Sultan Abdurrahman Kepri berharap dapat mengadopsi praktik terbaik dari RRG untuk menciptakan model rehabilitasi bagi yg terpapar narkoba dan radikalisme melalui pendekatan agama Islam. Langkah ini juga diharapkan dapat memperkuat peran kampus dalam memberikan solusi komprehensif terhadap masalah narkoba dan radikalisme, serta mendukung pembinaan generasi muda yang berwawasan luas dan berkarakter tangguh. (luluk/gby)