السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Dinamika Pelaksanaan Haji Di Armuzna, Ketua STAIN Kepri: Kemenag Sudah Responsif

  • 12 Juni 2025
  • Oleh: Humas STAIN Kepri
  • 196
Berita Utama

Makkah, Kampus Bersendikan Wahyu Berteraskan Ilmu - Penyelenggaraan ibadah haji tahun 1446 H/2025 M menghadirkan beragam dinamika yang menjadi perhatian publik. Seiring dengan kompleksitas pelaksanaannya, sejumlah situasi tak terduga pun muncul di lapangan.

Staf Khusus Menteri Agama Bidang Media dan Komunikasi Publik, Ismail Cawidu, menyampaikan bahwa setiap tantangan yang terjadi ditangani dengan pendekatan terbuka dan mencari solusi secara bertahap.

“Beberapa kendala memang sempat terjadi, namun penanganan dilakukan secepat mungkin, seperti memfasilitasi jemaah yang sempat terpisah atau belum mendapat akomodasi sesuai jadwal,” ungkap Ismail dalam keterangan pers dari Makkah, Rabu (11/6).

Pelaksanaan haji Indonesia tahun ini dimulai pada awal Mei 2025. Saat ini, proses pemulangan jemaah ke Tanah Air sedang berlangsung secara bertahap.

Salah satu dinamika yang mengemuka adalah adanya jemaah yang memilih berjalan kaki dari Muzdalifah ke Mina. Ismail menjelaskan, hal ini dipicu oleh kekhawatiran jemaah terhadap waktu penjemputan yang dirasa cukup lama. Penjemputan di lokasi tersebut rampung sekitar pukul 09.40 waktu Arab Saudi, sedikit melewati target awal.

“Kami memahami kekhawatiran tersebut dan terus melakukan evaluasi untuk peningkatan ke depan,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya keterbukaan dalam menyampaikan kondisi di lapangan, terutama di era keterhubungan digital yang tinggi saat ini.

“Tidak ada ruang untuk menyembunyikan peristiwa di lapangan. Justru partisipasi dan masukan dari masyarakat sangat membantu dalam proses perbaikan ke depan,” tambahnya.

Wakil Ketua Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), Dahnil Anzar Simanjuntak, menyampaikan sejumlah catatan terkait pelaksanaan ibadah haji tahun ini melalui media sosial. Dalam pernyataannya, ia menyoroti adanya ketidaksesuaian dalam penyelenggaraan layanan, serta perbedaan pengalaman yang dirasakan oleh jemaah di berbagai titik pelayanan.

Merespons hal itu, Ketua STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau, Dr. H. Muhammad Faisal, M.Ag, menyampaikan bahwa dinamika dalam pelaksanaan haji merupakan hal yang wajar mengingat skala dan kompleksitas kegiatan ini. Ia menilai, yang terpenting adalah adanya tanggung jawab dan keterbukaan dari pihak terkait dalam menanggapi berbagai masukan yang muncul.

“Dalam konteks kegiatan berskala besar seperti haji, adanya dinamika di lapangan tidak bisa dihindari. Namun yang patut diapresiasi adalah keseriusan dalam menyikapi dan menyelesaikan setiap persoalan dengan transparansi,” ujarnya.

Menurutnya, komunikasi yang terbuka serta kesediaan menerima kritik konstruktif menjadi bagian penting dalam menjaga kualitas layanan dan kepercayaan masyarakat.(Gby/LF)