السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Bintan, Kampus Bersendikan Wahyu Berteraskan Ilmu — Dharma Wanita Persatuan (DWP) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau turut ambil bagian dalam kegiatan bertajuk “Membatik Bersama GenBI STAIN Kepri” yang mengusung tema Melestarikan Budaya, Menginspirasi Generasi. Acara ini diselenggarakan pada Selasa, 11 Februari 2025, di Auditorium Razali Jaya, Kampus STAIN Kepri, dengan dihadiri oleh para mahasiswa Generasi Baru Indonesia (GenBI) dari STAIN Kepri dan Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH).
Ketua DWP STAIN Kepri, Ns. Nurhidayu, S.Kep., hadir mendampingi Ketua STAIN Kepri, Dr. Muhammad Faisal, M.Ag., bersama Wakil Ketua II STAIN Kepri, Dr. Almahfuz, M.Si., serta Pembina GenBI Komisariat STAIN Kepri, M. Azmi, M.E. Dalam kesempatan tersebut, Nurhidayu menekankan pentingnya peran perempuan, khususnya dalam lingkungan perguruan tinggi, untuk terlibat aktif dalam upaya pelestarian budaya nasional melalui kegiatan edukatif seperti membatik.
"Batik
bukan hanya warisan budaya yang penuh nilai filosofi, tetapi juga simbol
ketekunan, kreativitas, dan kerja sama. Melalui kegiatan ini, kita belajar
bagaimana kesabaran dan ketelatenan dapat menghasilkan karya seni yang bernilai
tinggi. Ini sejalan dengan peran perempuan yang memiliki peran strategis dalam
menjaga dan mewariskan budaya di lingkup keluarga maupun masyarakat," ujar
Ns. Nurhidayu.
Ia
juga menambahkan bahwa DWP STAIN Kepri sangat mengapresiasi inisiatif GenBI
yang tidak hanya fokus pada pengembangan akademik, tetapi juga aktif dalam
kegiatan yang memperkuat identitas budaya lokal. Menurutnya, membatik bukan
sekadar proses kreatif, tetapi juga sarana refleksi diri untuk memahami
nilai-nilai kearifan lokal yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Kegiatan ini diisi dengan berbagai rangkaian acara, termasuk sesi praktik membatik secara langsung. Para peserta diajarkan teknik dasar membatik mulai dari pembuatan pola, penggunaan canting, hingga proses pewarnaan. Antusiasme mahasiswa terlihat jelas dari partisipasi aktif mereka dalam mengeksplorasi berbagai motif batik, khususnya yang terinspirasi dari budaya Melayu Kepulauan Riau.
Pembina
GenBI STAIN Kepri, M. Azmi, M.E., menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya
bertujuan melestarikan budaya, tetapi juga mendorong mahasiswa untuk
mengembangkan kreativitas sebagai bagian dari soft skill yang diperlukan di era
modern.
Di
akhir acara, Ns. Nurhidayu berharap agar kegiatan serupa dapat terus
dikembangkan di masa mendatang, baik di lingkungan kampus maupun di komunitas
yang lebih luas.
“Melestarikan
budaya bukan hanya tentang menjaga tradisi, tetapi juga bagaimana kita
menginspirasi generasi muda untuk mencintai dan menghargai warisan leluhur.
Semoga semangat ini menjadi bagian dari karakter mahasiswa STAIN Kepri yang
berdaya saing global namun tetap berakar kuat pada budaya bangsa,” tutupnya.
Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal yang berdampak positif, tidak hanya dalam pelestarian budaya batik tetapi juga sebagai sarana memperkuat nilai-nilai kebersamaan, kreativitas, dan kecintaan terhadap warisan budaya Nusantara di kalangan generasi muda. (LF/Gby)
Kultum Ramadan STAIN Kepri: Refleksi Keutamaan Manusia dalam Perspektif Islam
Tindak Lanjut Sekolah Pasar Modal, STAIN Kepri dan BEI Kepri Matangkan Pembentukan Galeri Investasi
Pentingnya Kebaikan dan Ilmu: Kultum Ramadan STAIN Kepri Hadirkan Pesan Spiritual bagi Warga Kampus