السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Seminar dan Lokakarya Penguatan Moderasi Beragama: Kolaborasi Perguruan Tinggi Indonesia

  • 18 Juli 2024
  • Oleh: Gybria Putri Anggillya
  • 718
Berita Utama

Jakarta, Kampus Bersendikan Wahyu Berteraskan Ilmu – Pimpinan dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia berkumpul di Jakarta untuk menghadiri Seminar dan Lokakarya Penguatan Moderasi Beragama yang berlangsung dari 17 hingga 19 Juli 2024 di Sultan Hotel & Residance Jakarta. 

Acara ini diselenggarakan dengan tujuan meningkatkan pemahaman dan implementasi moderasi beragama di lingkungan perguruan tinggi.

Ketua STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau, Dr. Muhammad Faisal, M.Ag mengatakan pentingnya kolaborasi antarperguruan tinggi dalam upaya memperkuat moderasi beragama di Indonesia. Forum Rektor se-Indonesia bersama Balitbang Diklat Kementerian Agama turut menandatangani nota kesepahaman (MoU) sebagai komitmen untuk menguatkan upaya tersebut.

Kaban Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Suyitno, menegaskan bahwa kolaborasi ini menjadi landasan bagi pengembangan moderasi beragama yang holistik di perguruan tinggi. 

"Kampus bukan hanya sebagai tempat pendidikan, tetapi juga sebagai pusat kajian ilmiah yang mendorong inklusivitas dan toleransi antarumat beragama," ungkapnya.
Lebih dari seratus pimpinan perguruan tinggi dari berbagai jenis institusi, termasuk PTN, PTKN, PTS, politeknik, institut, vokasi, dan LLDikti, turut hadir dalam acara ini. 

Mereka berkomitmen untuk mengintegrasikan nilai-nilai moderasi dalam setiap aspek Tri Dharma perguruan tinggi, seperti pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Suyitno menekankan pentingnya perspektif lintas ilmu dalam membangun budaya akademik yang moderat dan inklusif. 

"Kami berharap semangat moderasi beragama ini tidak hanya berdampak di lingkungan kampus, tetapi juga merambah ke masyarakat luas," tambahnya.

Seminar dan lokakarya ini mengusung tema besar "Membangun Ekosistem Moderasi Beragama", yang menyoroti peran strategis perguruan tinggi dalam membentuk budaya yang menghargai keberagaman dan kesetaraan. 

Diharapkan acara ini tidak hanya menjadi forum diskusi, tetapi juga awal dari langkah konkret menuju pendidikan tinggi yang lebih harmonis dan inklusif di Indonesia.(Gby)